MEDAN – Otoritas Kesehatan Sumut (DINS) telah melatih 1.150 tenaga kesehatan (NOS) yang akan dikerahkan pada tahun 2024. PON wilayah Sumut.
“Jumlah tenaga medis yang akan direkrut kurang lebih sebanyak 1.150 tenaga kesehatan,” kata PLT. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumut Basarin Yunus Tanjung kepada wartawan di Medan, 2024. Jumat, 19 Juli.
Selain itu, Basarin mengatakan, pihaknya juga menyiapkan 60 rumah sakit tipe A hingga B yang tersebar di Sumut, seperti Kota Medan, kawasan Delisardang dan masih banyak daerah lainnya.
“Ada sekitar 60 RS kabupaten/kota yang akan kami siapkan pada PON ini. Masih kami praktikkan dan minta komitmennya sebelum penandatanganan MOU,” kata Basarin.
Dalam postingannya nanti, Basarin menyampaikan agar petugas kesehatan mengikuti standar operasional prosedur (SOP), simulasi dan penyesuaian peralatan kesehatan yang memenuhi standar. Tujuannya untuk memastikan kesiapsiagaan optimal dalam menghadapi berbagai kondisi medis yang mungkin timbul selama pelaksanaan PON.
“Kami menyesuaikan SOP, simulasi dan peralatan rumah sakit sesuai dengan tenaga kesehatan yang ada, sehingga dalam simulasi kami dapat mengidentifikasi titik-titik lemah dan apa yang perlu diperbaiki,” jelas Basarin.
Di sisi lain, Basarin mengatakan Dinkes Sumut akan bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk menjadi cadangan bagi para atlet.
“Kalau kompetisi nanti ada kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Dengan menggunakan BPJS Ketenagakerjaan, siapa tahu kalau ada yang cedera, 1 bulan atau 2 bulan tidak bisa bekerja, misalnya BPJS Ketenagakerjaan bisa, ”ujarnya. . Basreen.
Basarin mengatakan, berdasarkan hasil latihan koordinasi PON Aceh-Sumut, diperkirakan jumlah atlet dan ofisial mencapai 9.000 orang.
“Iya rencananya mendaftar, tapi kalau tim sudah menjadi mitra BPJS Ketenagakerjaan, kami tidak akan mendaftar,” kata Basarin.
Basarin mengatakan, fasilitas pelayanan kesehatan juga akan siap dengan dokter spesialis dan dokter umum di berbagai titik seperti venue pertandingan, hotel, dan pusat kesehatan daerah.
“Layanan kesehatan akan diberikan di posko kesehatan di venue dan hotel, dan pusat kesehatan akan didirikan di setiap beberapa hotel dan venue. Pekerjaan dokter spesialis dan dokter umum akan disesuaikan secara proporsional,” kata Basrinas.
Selain itu, Dinas Kesehatan Sumut juga sedang mempersiapkan anti-doping yang juga menjadi perhatian penting. Menurut Basarin, sudah memenuhi standar yang ditetapkan PB PON. Dana medis, venue, pertandingan, transportasi dan konsumsi akan dialokasikan oleh PB PON.
“Kami berharap semuanya bisa selesai pada minggu pertama Agustus, termasuk nota kesepahaman dengan pihak rumah sakit dan anggarannya,” kata Basarin.