10 Tahun Menabung, Penjual Tahu Bakso di Klaten Naik Haji

VIVA – Ketahanan dan kesabaran. Demikian pendapat Mugiyarni, warga Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Seorang perempuan berusia 48 tahun mampu menunaikan ibadah haji setelah menabung selama 10 tahun dengan berjualan tahu daging.

Di rumahnya yang sederhana, Mugiyarni setiap hari membuat tahu daging. Hasil pertanian tahunya ia jual dengan cara diantar ke pasar-pasar sekitar.

Setiap harinya, Mugiyarni membagikan Rp 20.000 hasil penjualan tahu daging. Kemudian uangnya ditabung selama 10 tahun untuk menunaikan ibadah haji setelah menunggu hampir 12 tahun. Ia mendaftar haji sejak tahun 2012.

“Uang yang mereka peroleh dari berjualan tahu daging digunakan di sekolah, dan sisanya ditabung setiap hari, sekitar Rp 20.000. Alhamdulillah tahun ini saya bisa berangkat haji, saya bersyukur sekali.” Dia berkata.

Maksud Mugiyarni, haji tidak harus menunggu sampai kaya. Haji harus dilakukan karena Allah SWT. Menurutnya, apapun situasinya, jika punya tujuan pasti ada jalan.

“Untuk berangkat haji tidak perlu menunggu kaya, cari rumah yang bagus, yang besar yang diinginkan adalah menunaikan ibadah haji kepada Allah.”

Mugiyarni akan diberangkatkan ke Tanah Suci dengan Rombongan Penerbangan (Kloter) 95 Kabupaten Klaten. Sebelum menunaikan ibadah haji, ia banyak menghafalkan doa dan menjaga kesehatan.

“Saya berangkat haji sendirian, karena suami saya berangkat haji tahun lalu,” ujarnya.

Pada tahun 2024, jemaah asal Kabupaten Klaten berjumlah 1.161 orang dan dibagi dalam empat kloter.

Say: Indratno Eprilianto (tvOne) Baca artikel menarik di link ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *