JAKARTA. Pemberian ASI Eksklusif (ASI) di seluruh dunia berjumlah sekitar 36 persen pada periode 2007-2014. Hal ini tertuang dalam pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2016.
Keberhasilan menyusui di Indonesia sebesar 54 persen pada tahun 2016, namun turun lagi menjadi 35 persen pada tahun 2017 (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017). Geser untuk mempelajari lebih lanjut.
Uung Victoria Finkey, pendiri organisasi Mom Uung, menjelaskan, kurang berhasilnya pemberian ASI eksklusif pada anak bergantung pada banyak faktor, antara lain kurangnya pengetahuan dan kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI untuk pertumbuhan. dan perkembangan anak. .
“Selain itu, pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu upaya preventif penting yang dapat mengurangi risiko gangguan pernafasan,” ujarnya baru-baru ini pada acara Prenatal Yoga untuk 300 ibu hamil yang digelar Mama Uung di Pullman Central Park, Jakarta.
Dokter Spesialis Kebidanan-Ginekologi Ibu Uung, Dr. Agus Gerianto, SpOG. MARS.MM.CHt., menjelaskan bahwa persiapan pemberian ASI hendaknya dilakukan sejak masa kehamilan atau 1000 hari kehidupan, sejak lahirnya janin pada masa kehamilan (270 hari) hingga anak mencapai usia dua tahun (730 hari). ).
“1.000 hari kehidupan menentukan masa depan anak kita,” kata dr Agus.
Inilah landasan latihan yoga kelahiran Ibu Uung. Acara kehamilan ini merupakan salah satu cara Mama Uung menciptakan acara agar ibu hamil dapat aktif berolahraga, mempengaruhi tumbuh kembang janin, dan menunjang gizi ibu kepada janinnya.
Selain yoga, ibu hamil juga mendapat materi edukasi. Mama Uung juga mempersiapkan kebutuhan ibu hamil dengan matang, mulai dari area khusus ibu hamil yang bisa berkomunikasi langsung dengan konsultan laktasi, serta petugas rumah sakit yang siap menjamin keselamatan ibu hamil.
“Makanya kami melakukan prenatal yoga, agar seluruh ibu hamil bisa percaya diri dalam menyusui. Jadi tidak ada alasan untuk tidak bisa menyusui setelah itu, kan?” tutup Uung Victoria Finki.