14 Tahun Muhammad Farid, Bayar SPP Pakai Sayur Alumni Sekolahnya Tersebar hingga Kairo

Banyuwangi, Titik Kumpul – Muhammad Farid, pemilik Sekolah Islam Alam Mahad (BIS) Alam Mahad School, sudah 14 tahun menjalankan program pembayaran SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) berupa sayur mayur untuk anak yatim dan dhuafa. Ratusan lulusannya telah menyelesaikan program ini dan kini tersebar di seluruh tanah air, bahkan kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

Sejak berdirinya Sekolah Alam pada tahun 2005, Farid telah memberikan kesempatan kepada siswa kurang mampu untuk mengenyam pendidikan di sini. Selain karena tidak mampu secara ekonomi, siswa program ini juga merupakan anak yatim piatu. Setiap bulannya, siswa hanya membayar dengan hasil pertanian, yaitu sayuran dan umbi-umbian. Kalaupun harus, mereka tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun, alias gratis. “Program ini masih berjalan, program sayur ini khusus untuk anak yatim dan dhuafa, setiap tahun kita dapatkan,” kata Farid saat diwawancarai Titik Kumpul, Minggu, 10 November 2024.

Meski dikatakan gratis bagi siswa berpenghasilan rendah, namun kualitas pendidikan di sini mampu menyekolahkan ratusan lulusan ke universitas di seluruh tanah air. Bahkan, beberapa program sayuran tersebut dipelajari di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

“Banyak yang punya ijazah, mungkin lebih dari seratus, ada yang bekerja, masih kuliah, ada pula yang kuliah di Kairo, Al-Azhar. Ada yang menjadi konsultan Ruang Guru, ada pula yang menjadi arsitek. Kemarin kami membantu mendesain sekolah kami,” ujarnya. Prestasi ini sebanding dengan sekolah ini. Setelah mengenyam pendidikan di sini, para siswa telah belajar berbagai bahasa, mulai dari Jepang, Mandarin, Arab, Inggris hingga hafalan Al-Quran. Memadukan kurikulum modern dengan nilai-nilai pesantren, Farid bertujuan membangun karakter anak dengan bimbingan dan ilmu yang luas. Selain itu, metode dan suasana sekolah seperti sekolah alam telah meningkatkan perkembangan kreativitas anak. Itu sebabnya, menurut Farid, meski dibiayai sayur-mayur atau sekedar berdoa, dalam program ini anak-anak sudah terkoordinasi dengan kondisi sekolah, sehingga jika anak bersungguh-sungguh akan memberikan kecerdasan yang maksimal. “Jadi ketika anak-anak lulus, setidaknya mereka memiliki kemampuan bahasa yang mereka kuasai, setidaknya bahasa Inggris. Selain bahasa asing, kepemimpinan, pembinaan mental, merambah ke SMA dan Universitas, mereka mendominasi organisasi atau kemampuan bahasanya,” ujarnya. . menjelaskan. Sekolah Ma’had Bawah, Sekolah Islam Banyuwangi (BIS) yang terletak di pegunungan Jawa Timur, tepat di Dusun Genesari, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Banyuwangi, menciptakan suasana belajar yang natural. Sekolah ini tidak memiliki ruang kelas seperti sekolah pada umumnya, melainkan hanya berupa gubuk kayu sederhana dan aula yang dikelilingi pepohonan rindang. Di sini, Outbound sudah menjadi rutinitas sehari-hari para pelajar. Dalam perjalanannya, sekolah di bawah kepemimpinan Farid kerap kesulitan membiayai perbaikan lahan. Namun berkat keikhlasan Farid dan para guru, para alumni program ini turut berkontribusi sebagai donatur. “Lembaga kami kedepannya akan menghadirkan salah satu lulusan arsitek, dan kami berharap lembaga ini mampu semakin banyak membantu anak-anak miskin dan yatim piatu,” ujarnya. Farid juga berpesan kepada para lulusan sekolah ini untuk terus bermanfaat bagi masyarakat, agama dan negara. Dan ingat, pesan yang sering disampaikan adalah perubahan menjadi lebih baik dari kemarin. “Silahkan bekerja mengabdi dimanapun kalian berada saat ini,” tutupnya. Selain dedikasi terhadap peran pendidikan, sekolah yang berlokasi di kawasan hutan lindung menjadi tantangan tersendiri.  Pada tahun 2006, Jember dilanda banjir akibat krisis hutan, dan debit air di sembilan danau berkurang. Karena kondisi tersebut, Farid berharap sekolahnya dapat menjadi bagian dari solusi menjaga lingkungan sekaligus mencerdaskan anak bangsa. Farid menjadi sosok inspiratif yang turut berkontribusi dalam dunia pendidikan Indonesia, meski PT Astra International Tbk, Alam Ma’had School, Banyuwangi Islamic School (BIS) menganugerahinya Recognition Award SATU Indonesia Awards 2010, penerus anak bangsa menjadi bukti bahwa Farid Indonesia (SATU) Integrated Astra terus berjalan dengan semangat “Bersama, Kreatifitas, Berkelanjutan”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *