2 Keuntungan Bisa Didapat Konsumen dari Konsep Ini

VIVA Tekno – Bali terkenal dengan keindahan alam dan budayanya yang selalu digemari wisatawan domestik maupun internasional. Hal ini menjadikan investasi properti di Pulau Dewata menjadi pilihan menarik bagi investor.

Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kinerja lingkungan, konsep keberlanjutan telah menjadi faktor penting dalam investasi real estat.

Investor mulai mencari properti yang tidak hanya memberikan modal finansial, namun juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan komunitas lokal.

Namun, pasar real estate di Bali telah mengalami perubahan sejak awal pandemi Covid-19. Berdasarkan informasi internal Oxo Group Indonesia, sebelum pandemi, banyak pembeli properti di Bali, baik pembeli asing maupun dalam negeri, yang mencari rumah kedua untuk berlibur (vacation house).

Namun, setelah epidemi ini, pasar saham mulai berubah. Kemudian perubahan lainnya adalah sebelum pandemi, sebagian besar pelanggan Oxo (80%) berasal dari luar negeri seperti Australia dan Singapura, sedangkan sisanya adalah lokal (20%). Namun setelah pandemi, arahnya berubah.

Begitulah cara perusahaan pengembang dan manajemen butik real estate yang berbasis di Bali melihat potensi investor lokal, terutama yang berasal dari kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

Perubahan tren pasar real estate di Bali tentu saja membuka peluang besar khususnya bagi pengembangan real estate dan konsep gaya hidup butik.

Unsur utama perancangan ide ini bermula dari kebutuhan akan lingkungan baru dan pekerjaan yang berubah saat ini, yang dapat memberikan nilai kenyamanan.

Elemen-elemen yang digunakan dalam konsep butik living akan menjadi sebuah bangunan dengan gaya yang unik dan modern. Hal inilah yang membuat konsep ini cocok digunakan pada bisnis real estate di Bali.

“Dengan membeli properti kami, pelanggan bisa mendapatkan hasil investasi (rental return) dan gaya hidup berkelanjutan. Di sisi lain, kami akan mengelola dan menyewakan properti tersebut agar (pelanggan) mendapat untung. lihat barangnya saat sedang berlibur,” kata pendiri dan CEO Oxo Group Indonesia Johannes Weissenbaeck saat berbincang dengan VIVA Tekno dan berbagai media di Jakarta.

Saat ini Oxo Group Indonesia telah membangun sekitar 30 gedung di Bali senilai Rp 700 miliar yang meliputi private residensial, villa, townhouse, co-working studio, resort, serta kapal pesiar sepanjang 20 meter di Taman Komodo.

Juni mendatang, Jo berencana memulai proyek baru di Nyanyi, Bali senilai Rp 500 miliar. Menurutnya, proyek terbaru yang dibangun di atas lahan seluas 2 hektar di Canggu bagian utara ini akan memiliki sekitar 36 unit vila besar dengan kolam renang pribadi dan berbagai fasilitas umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *