2000 Warga Surabaya Berbondong-Bondong Berobat ke Malaysia: Apa Alasannya?

SURABAY – Berbagai alasan berobat ke luar negeri, kenyamanan dan privasi menjadi alasan utama warga Surabaya memilih berobat ke Malaysia.

Tujuan utama pengobatan adalah pemeriksaan kesehatan atau pemeriksaan kesehatan. Di sisi lain, pengobatan kanker menduduki peringkat kedua, disusul penyakit kronis lainnya.

Dari catatan Malaysian Health Care Council (MHTC) di pasar Indonesia, tercatat hampir 2.000 warga Surabaya berobat ke Malaysia selama bulan ke-2.000 bulan Januari.

Rahmatullah Baragau, Direktur Malaysian Health Care Travel Council MHTC Indonesia Market, mengatakan jumlah pasien yang berobat di Surabaya terus meningkat. Misalnya pada periode Januari 2023 dibandingkan Januari 2024 meningkat hampir 300 persen.

“700 orang (Januari 2023) hingga 2000 orang (Januari 2024) berangkat (berobat) ke Malaysia,” ujarnya saat membuka Malaysia Healthcare Expo di Surabaya, China, 30 Mei 2024.

Mengingat pelayanan dan kecukupan alat kesehatan di Malaysia yang khas rumah sakit di Inggris dan Eropa, banyak pasien Indonesia, khususnya warga Surabaya, yang kini berada di Malaysia untuk berobat. Mulai dari pasien mata, kanker, penyakit jantung kronis, hingga program bayi tabung.

“Pasien yang berobat ke Malaysia dari Surabaya banyak yang bertambah, penyakit kanker, penyakit jantung, penyakit dalam, oftalmologi, pencernaan (kasus), dan (program) bayi tabung mulai meningkat,” ujarnya.

Banyaknya pasien medis menjadikan MH Expo untuk mengambil bola dan memberikan edukasi terkait banyaknya rumah sakit di Malaysia yang dapat diakses oleh semua jenis transportasi udara, laut, dan darat di Indonesia, khususnya di Surabaya.

“Kami umumkan bahwa rumah sakit di Malaysia kini mengutamakan wisata medis, jadi paket ini adalah penerbangan medis dari Surabaya ke beberapa rumah sakit di Malaysia seperti Kuala Lumpur, Penang, Kinabalu, Kucing yang juga bisa ditempuh langsung dengan perahu dari Batam. hingga kereta bawah tanah yang keluar dari perbatasan Kalimantan,” tutupnya.

Laporan: Zainal Azkhari / tvone Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *