JAKARTA – Jumlah kasus demam berdarah di Indonesia semakin memprihatinkan. Pada minggu ke-11 tahun 2024, tercatat lebih dari 35 ribu kasus.
Jumlah kumulatif kasus DBD di Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 114.720 kasus. Tahun 2024 sampai minggu ke-11 sebanyak 35.556 kasus, kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi dalam talkshow #Ayo3mplusDBDvaksin di Jakarta Selatan, Kamis, 21 Maret 2024. Buka informasi selengkapnya.
Lebih lanjut Imran menjelaskan, jika melihat ke depan, pada minggu ke-11 tahun 2024, kasus DBD tertinggi akan terjadi pada bulan Januari 2024.
“Kalau melihat kasusnya fluktuatif, biasanya di awal tahun kasusnya banyak. Januari 2022 20 ribu Tahun 2023 turun menjadi 12.000 saja, tapi Januari 2024 kasusnya sangat tinggi hingga mencapai 21.600. Bayangkan kasus bulanan seperti itu, lanjutnya.
Terkait kasus kematian akibat demam berdarah, Imran Pambudi mengatakan hingga minggu ke-11 tahun 2024 tercatat sebanyak 290 kasus. Kematian terbanyak tercatat pada Januari 2024 yakni sebanyak 154 kasus.
Total kematian pada Januari 2024 sebanyak 154 kematian, berkurang dibandingkan tahun 2022 yang lebih dari 200 kasus. Untuk sebaran kasus di Indonesia dan kematian pada tahun 2023, total kasus sebanyak 114.000 kasus, terbanyak. kasus di Jawa Barat Sedangkan total korban meninggal pada tahun itu sebanyak 890 orang, terbanyak di Jawa Tengah,” kata Imran.
Data tahun 2024 hingga minggu ke 11 kasus di Indonesia sebanyak 35.550 kasus, kematian terbanyak di Jawa Barat total 290 kematian, kasus terbanyak di Jawa Barat yaitu 94 kasus, jelasnya.
Lebih lanjut Imran menjelaskan, ada beberapa tantangan dalam menangani penyakit demam berdarah. Pertama, terkait belum optimalnya pemahaman masyarakat terhadap tanda dan gejala demam berdarah. Kedua, budaya pemberantasan nyamuk juga dinilai kurang optimal di masyarakat.
“Sekarang hujannya aneh-aneh, disusul panas 3-4 hari. Ini menyebabkan genangan air hujan jadi sarang nyamuk sehingga jumlah nyamuk bertambah. Lebih aman kalau hujan terus-menerus ganti air.” berbahaya dalam kaitannya dengan demam berdarah,” jelasnya.