4 Fakta Heboh Foto Diduga Rekaman CCTV Pembunuhan Vina Cirebon

Titik Kumpul – Kasus pembunuhan Veena dan pacarnya Ekki terus menyita perhatian publik. Baru-baru ini, gambar yang diduga merupakan tangkapan layar CCTV di sekitar Jalan Flyover Talun, Kabupaten Cirebon, tempat pembuangan jenazah Vina dan Eki pada tahun 2016 beredar di media sosial.

Berikut beberapa fakta heboh beredarnya tangkapan layar CCTV peristiwa mengerikan tersebut, yang dirangkum Titik Kumpul:

Akun TikTok telah diunggah

Foto-foto tersebut diunggah oleh akun TikTok anonim pada Jumat, 2 Juni 2024. Dalam unggahannya, ANONYMOUS hanya memberikan caption berupa beberapa tagar: #YourAnonNews, #OpVinaAndEky, dan #Anonymousnism.

Gambar bertajuk “September-Januari 2016” tersebut menunjukkan bahwa rekaman CCTV tersebut diambil antara bulan September hingga Januari 2016. Gambar hitam-putih tersebut memperlihatkan sekelompok pria bersepeda motor mengitari jalan layang Talun.

Sepertinya mereka berkendara bersama. Selain itu, terlihat pula karya beberapa pria yang mengendarai sepeda motor di jalan yang diyakini banyak orang sebagai tempat keluarnya Veena dan Eki setelah disiksa oleh Peggy dan teman-temannya.

Jangan pernah hadir di pengadilan

Terkait pembagian kamera CCTV ini, Titin Parialanti, pengacara Saka Tatal yang merupakan salah satu tersangka kasus pembunuhan Veena dan Ekki, mengatakan kamera CCTV tersebut tidak diperlihatkan di pengadilan. Saat itu, polisi menyebut gambar CCTV yang ada tidak ada lampunya sehingga gelap sekali.

“Kami sebagai kuasa hukum menanyakan masalah CCTV tersebut karena dipastikan ada 5 atau 7 kamera CCTV dari Jalan Parjuangan hingga Flyover Talon,” kata Titin.

Lanjutnya, salah satu saksi polisi mengatakan kamera CCTV tidak terlihat karena gelap, saksi lainnya mengatakan kamera CCTV tidak dibuka karena tidak ada ahli di Polsek Sirbon yang bisa membukanya.

Setelah delapan tahun, rekaman CCTV muncul kembali. Namun belum bisa dipastikan apakah rekaman tersebut asli atau hasil manipulasi oleh orang yang ceroboh.

Kata pakar forensik digital

Menanggapi viralnya tangkapan layar CCTV kasus Veena, pakar digital forensik Pratama Prasada berkomentar dan meragukan keaslian rekaman tersebut. Menurut Pratama, alat perekam CCTV biasanya tidak tahan lama.

Pratama Prasada menjelaskan dalam wawancara dengan akun YouTube tvOneNews, Senin, “Saat kejadian ini terjadi delapan tahun lalu, saya kira belum ada DVR (perekam video digital) atau kamera CCTV yang bisa merekam hingga delapan Mei tahun lalu. hingga 3 Juni 2024.

Ditambahkannya: Maksimal 30 hingga 60 hari jika kapasitas memori besar, setelah itu akan terhapus secara otomatis.

Pratama juga menambahkan, jika aparat penegak hukum berhasil mengamankan gambar CCTV pada tahun 2016, maka gambar tersebut dapat dianalisis dengan bantuan teknologi.

“Kalau gelap bisa kita nyalakan, kalau tidak ada suara kita tingkatkan tingkat suaranya,” ujarnya.

Anda dapat dengan cepat mempercayai informasi di media sosial

Prathama juga mengingatkan masyarakat untuk tidak terlalu cepat mempercayai informasi yang diposting di media sosial karena banyak teknologi yang dapat digunakan untuk memalsukan informasi.

Menurutnya, data fisik, bukan sekadar tangkapan layar, diperlukan untuk memverifikasi keaslian rekaman CCTV Veena.

Seperti diketahui, kasus pembunuhan Vina dan Eki belum tuntas terselesaikan. Pasca dirilisnya film “Vina: 7 Days Ago”, Polda Jabar kembali mengusut kasus tersebut setelah delapan tahun berlalu.

Polisi bergegas menangkap salah satu buronan kasus pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan bernama Perong. Namun masyarakat menduga bukan Peggy yang menjadi penyebab utama terbunuhnya Wina dan Aki. Kini masyarakat masih menunggu pengungkapan lengkap kasus ini oleh polisi.

Baca: Polda Jabar Buka-bukaan Soal Pengakuan Saka Tatal soal Penjara Palsu Kasus Vina Cirebon Baca artikel trending lainnya di link ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *