4 Perang Besar dalam Islam yang Terjadi di Bulan Syawal

Titik Kumpul – Dalam catatan sejarah Islam, bulan Syawal dianggap sebagai bulan yang penuh dengan peristiwa heroik. Dahulu pernah terjadi peperangan antara Nabi Muhammad SAW dengan para pengikutnya serta musuhnya pada bulan Syawal.

Ustaz Sunnatullah, guru Pondok Pesantren Al Hikma Darussalam Durjan Kokop Bangkaran Jawa Timur, mengatakan, tercatat setidaknya ada empat pertempuran yang terjadi pada bulan Oktober penanggalan Hijriah.

Jadi perang macam apa ini? Berikut dikutip dari laman Nahdlatul Ulama pada Rabu 17 April 2024.1. pertempuran uhud

Perang yang terjadi di sekitar Gunung Uhud ini terjadi pada bulan Syawal, tahun ketiga setelah Nabi Muhammad hijrah dari Mekkah ke Madinah, tepatnya pada tanggal 23 Maret 625 M.

Sejarah perang Uhud jelas tertulis dalam tulisan Imam bin Qazir yaitu Shira Nabawiyyah bin Qazir dan Syekh Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buti ‘Fiqh Shila Nabawiyya’.

Perang Uhud merupakan kelanjutan dari Perang Badar yang telah terjadi pada tahun sebelumnya. Awal mula terjadinya Perang Uhud bermula dari adanya keinginan suku Quraisy Mekkah untuk membalas kekalahannya pada Perang Badar ke 2. Perang Kandak (parit).

Pertempuran Qandak terjadi pada bulan Syawar, tahun kelima hijrahnya Nabi ke Madinah. Pada Pertempuran Kandak, 3.000 Muslim dikalahkan oleh pasukan sekitar 10.000, atau menurut beberapa sejarawan hingga 15.000, yang terdiri dari konfederasi pagan Mekah, Yahudi, Quraisy, dan berbagai kelompok lainnya.

Meski kalah jumlah, umat Islam berhasil menghentikan Koalisi Besar berkat kejeniusan sahabat Nabi Salman al-Farisi sehingga menyulitkan mereka memasuki kota Madinah. Saat itu, Saruman menyarankan untuk membangun parit untuk mencegah masuknya pasukan musuh.

Rasulullah menyetujui usulan Salman dan bekerja sama dengan kaum muslimin membangun parit dengan lebar sekitar 10 hasta dan lebar 5000 hasta. Pembuatan parit, yang sebelumnya tidak populer di negara-negara Arab, adalah strategi perang yang umum di Persia. perang hnayn

Pertempuran Huna’in terjadi pada bulan Syawal tahun ke 8 Dinasti Hijriah di Lembah Huna’in, jalan yang menghubungkan Mekkah dan Taif.

Pertempuran tersebut melibatkan 12.000 tentara, termasuk 10.000 penduduk Madinah dan 2.000 penduduk Mekah, menghadapi kekuatan musuh sebanyak 20.000 orang.

Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan besar bagi kaum Muslim, yang juga memperoleh banyak harta rampasan.

Kaum Muslim menerima 24.000 ekor unta, lebih dari 40.000 kambing, dan 4.000 ukiya perak. Nabi Muhammad kemudian membagikan harta rampasan tersebut secara adil kepada pasukannya. perang Taif

Perang Taif terjadi pada bulan Agustus Shawar dalam kalender Hijurian, setelah dimulainya Perang Hunayn. Dalam pertempuran ini, pasukan Islam mengejar sisa pasukan Quraisy yang melarikan diri dari pertempuran Hunayn dan bersembunyi di benteng di dalam kota, sehingga menyulitkan mereka untuk masuk.

Mereka hanya tahu sedikit tentang proses perang pengepungan. Namun, diketahui bahwa Abu Sufyan yang berperang di pihak Islam selama pengepungan ini kehilangan satu matanya.

Ketika Nabi Muhammad SAW bertanya kepadanya, “Mana yang lebih kamu inginkan? Aku berdoa kepada Allah agar diberikan kembali matamu saat ini, mata surga?” Aku menjawab aku menyukainya. Ia kemudian kehilangan matanya pada Pertempuran Yarmouk (636 M).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *