JAKARTA – Nathan Tjo-a-on tampil sebagai salah satu pesepakbola muda Indonesia yang bersinar cemerlang di Piala Asia U-23 2023 di Qatar. Kiprahnya di timnas U-23 Indonesia berhasil memukau para pesepakbola tanah air.
Berkat penampilannya yang luar biasa, Nathan menjadi salah satu aktor yang memerankan Garuda Mudai di babak semifinal kompetisi tersebut. Timnas U-23 Indonesia pun mengukir sejarah dengan menjadi tim pertama yang mencapai babak empat besar U-23 Asia.
Belum banyak yang mengetahui fakta menarik kehidupan Nathan Tjoe-A-On. Mari kita lihat detailnya 1. Pemain kidal
Menurut Transfermarkt, Nathan merupakan pemain berkaki kiri. Ini suka hidup di posisi kiri. Kemampuan mengoper dengan kaki kiri sangat penting bagi pemain di posisi tersebut.
Nathan memulai perjalanannya di dunia sepak bola dengan belajar di Excelsior Academy. Pada musim 2019/2020, ia dipromosikan ke tim senior.
Berkat kerja kerasnya, Nathan berhasil membawa Excelsior promosi ke level tertinggi Liga Belanda, Eredivisie, pada musim 2022/2023. Namun, ia segera pindah ke klub Swansea City di Inggris dengan biaya transfer Rp 6,08 miliar.
Setelah setengah musim di Swansea City, Nathan dipinjamkan ke klub Eredivisie lainnya, SC Heerenveen. Keputusan ini diambil agar Nathan bisa mendapat menit bermain lebih banyak.2. Darah Semarang berasal dari kakeknya
Lahir pada tanggal 22 Desember 2001 di Rotterdam, Belanda, Nathan merupakan keturunan Indonesia dari kakek dari pihak ayah yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah.
Pada 11 Maret 2024, ia menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), menunjukkan dedikasi penuh membela Merah Putih. Keputusan ini diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia3. Ia melakukan debut untuk timnas Indonesia melawan Vietnam di Piala Dunia FIFA 2026
Prestasi puncak Nathan adalah bergabung dengan timnas Indonesia. Menjalani debut timnas senior pada 21 Maret 2024 melawan Vietnam di Piala Dunia 2026, Nathan terus berprestasi dan menjadi salah satu pemain utama pertahanan timnas. Darah campuran Indonesia-Belanda-Suriname
Nathan memiliki darah Indonesia dari ibunya dan darah Suriname dari ayahnya. Berbeda dengan ibunya yang akrab dengan budaya Indonesia, ayah Nathan memiliki didikan yang istimewa. Dia adalah mantan pemain sepak bola Amerika.
Namun, ayahnya tidak berbagi kecintaannya pada sepak bola Amerika dengan Nathan. Bahkan, ia melihat bakat dan kecintaan Nathan terhadap sepak bola sejak kecil.5. Tidak bisa berbahasa Indonesia
Nathan memiliki darah Indonesia melalui kakeknya. Namun, dia secara terbuka mengungkapkan bahwa dia tidak bisa berbahasa Indonesia dengan baik.
Pasalnya, Nathan lahir dan besar di Belanda, sehingga bahasa Belanda adalah bahasa sehari-harinya.
Nathan mengatakan bahwa kakek saya tidak menggunakan bahasa Indonesia di rumah, padahal kakek saya berasal dari Indonesia. Itu sebabnya Netan tidak menguasai bahasa Indonesia, sulit baginya untuk mempelajarinya 6. Dia juga menyukai makanan Indonesia
Kecintaan Nathan terhadap masakan Indonesia berasal dari cara ia makan bersama keluarganya di Belanda.
Dalam beberapa wawancara, Nathan mengungkapkan bahwa ia menggunakan makanan Indonesia karena mudahnya menemukan restoran Indonesia di Belanda. Orang tuanya kerap memberikan makanan, dan Netan mengaku menyukai semua makanan yang mereka masak.