5 Hewan Terkencang di Dunia, Nomor 1 Setara Whoosh

Jakarta, 13 Februari 2024 – Banyak keajaiban yang ada di dalam hutan, salah satunya adalah kemampuan hewan dalam bergerak yang luar biasa.

Ada banyak binatang di darat, laut, dan udara, yang kecepatannya luar biasa, bahkan melebihi kendaraan buatan manusia. Berikut 5 hewan tercepat di dunia seperti dikutip VIVA Tekno dari National Geographic:

1. Kawah Peregrine Falcon (354 km/jam)

Elang peregrine kawah, juga dikenal sebagai elang peregrine, menduduki puncak daftar hewan tercepat di dunia. Saat menukik ke bawah untuk mengejar mangsanya, burung pemangsa ini mampu mencapai kecepatan 354 kilometer per jam, setara dengan kereta KCIC Woosh yang melintas di Indonesia.

2. Elang Emas (322 km/jam)

Di posisi kedua ada Golden Eagle, burung pemangsa terbesar di Amerika Utara. Saat berburu, elang emas bisa mencapai kecepatan 322 kilometer per jam saat menyelam. Kecepatan ini memungkinkannya menangkap mangsa yang lincah seperti kelinci dan marmut.

3. Jarum Kapinis-Asia (169 km/jam)

Lanjut ke hewan darat, pinniped Asia merupakan hewan tercepat di kategori ini. Burung berukuran kecil ini mampu terbang dengan kecepatan 169 kilometer per jam sehingga menjadi predator yang andal dalam menangkap serangga.

4. Cheetah (dengan kecepatan 120 km/jam)

Dikenal dengan kecepatannya, cheetah mampu berlari dengan kecepatan hingga 120 kilometer per jam. Hewan ini mempunyai tubuh yang ramping, kaki yang panjang dan ekor yang panjang untuk keseimbangan saat berlari. Cheetah menggunakan kecepatannya untuk berburu mangsa seperti rusa dan impala.

5. Ikan layar (110 km/jam)

Di lautan, ikan layar adalah rajanya kecepatan. Ikan ini mampu berenang dengan kecepatan 110 kilometer per jam. Bentuk tubuhnya yang ramping dan sirip yang kuat menjadikannya perenang yang baik. Ikan layar adalah predator yang ganas, sering memangsa ikan kecil dan cumi-cumi.

Kecepatan luar biasa hewan-hewan ini adalah hasil adaptasi dan evolusi selama berabad-abad. Kemampuan ini membantu mereka berburu, melarikan diri dari predator, dan bertahan hidup di alam liar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *