HIDUP – Wanita cenderung sangat lelah, terutama saat bekerja. Mengapa? Menurut laporan Deloitte tahun 2022, 53 persen wanita dilaporkan merasa lebih lelah dibandingkan pria. Salah satu penyebab utamanya adalah adanya pekerjaan ganda yang membuat perempuan, khususnya perempuan pekerja, harus membagi waktu antara bekerja dan di rumah.
Kelelahan tidak hanya kelelahan fisik saja, namun juga kelelahan mental dan emosional yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Artikel ini akan membantu Anda mengenali kebiasaan sehari-hari yang dapat menyebabkan kelelahan, dan cara mengatasinya untuk menjaga pola hidup sehat dan menghindari stres berlebihan. Kebiasaan Sehari-hari Yang Menyebabkan Kelelahan pada Wanita
Rutinitas sehari-hari yang terkesan kecil bisa berujung pada kelelahan jika tidak diatasi. Menjalani kehidupan yang sibuk, seringkali tanpa disadari wanita terlibat dalam rutinitas yang melelahkan, baik secara fisik maupun mental. Berikut lima kebiasaan yang patut Anda waspadai karena dapat meningkatkan risiko burnout.
1. Ambil Peran Ganda (Dua Peran)
Perempuan seringkali mempunyai kecenderungan untuk memikul banyak tanggung jawab, baik di rumah maupun di tempat kerja. Perannya sebagai ibu, istri, dan pekerja membuat mereka merasa harus selalu siap memenuhi kebutuhan semua orang di sekitarnya. Namun kebiasaan ini meningkatkan risiko kelelahan karena beban yang lebih berat.
Contoh situasi yang umum terjadi adalah ketika seorang perempuan bekerja penuh waktu, namun masih merasa harus mengurus pekerjaan rumah ketika pulang kerja. Akibatnya, tidak ada cukup waktu untuk istirahat, dan tekanan terus meningkat. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan kronis dan bahkan penyakit mental yang parah.
Untuk mengatasi hal ini, penting bagi perempuan untuk belajar berbagi tanggung jawab dengan orang lain, baik orang yang dicintai maupun kerabat lainnya, dan menyadari bahwa meminta bantuan bukanlah tanda kelemahan.
2. Tidak Melihat Harga Diri Anda
Merawat diri atau merawat diri sendiri seringkali diabaikan oleh wanita yang sibuk mengurus orang lain. Padahal, keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan kebutuhan orang lain sangat penting untuk menghindari burnout. Tanpa istirahat dan relaksasi yang cukup, tubuh dan pikiran bisa menjadi lelah sehingga menimbulkan stres kronis.
Wanita seringkali merasa bersalah jika punya waktu untuk melakukan hal lain, padahal waktu tersebut sangat penting. Kurangnya waktu untuk tidur, berolahraga, atau sekedar menikmati hobi dapat menyebabkan menurunnya produktivitas dan energi.
Caranya mudah, mulailah dengan memprioritaskan hal-hal penting seperti tidur dan makan teratur. Temukan waktu setiap hari untuk hal-hal yang Anda sukai dan jangan ragu untuk istirahat dari aktivitas Anda.
3. Terlalu Banyak Ingin Melakukan Banyak Hal
Perfeksionisme sering kali tampak seperti hal yang baik, namun jika berlebihan, hal itu dapat menyebabkan stres dan kelelahan. Wanita yang mengupayakan kesempurnaan seringkali merasa tidak puas dengan hasil pekerjaannya, padahal mereka telah mencapai standar yang tinggi. Oleh karena itu, mereka tidak terlalu menuntut diri sendiri dan selalu mengejar kesempurnaan, yang sulit ditemukan.
Perfeksionisme juga membuat seseorang sulit merasa nyaman atau puas dengan apa yang telah dilakukannya karena selalu ada keinginan untuk berbuat lebih baik. Jika tidak segera diatasi, kebiasaan ini bisa kehilangan khasiatnya dan menyebabkan kelelahan emosional.
Membantu mengatasi perfeksionisme berarti belajar menerima ketidaksempurnaan dan menyadari bahwa hasil yang “baik” sering kali sudah cukup. Fokus pada kemajuan, bukan kesempurnaan, dan izinkan diri Anda untuk bersantai.
4. Sulit untuk mengatakan TIDAK
Kesulitan mengatakan tidak adalah salah satu perilaku paling umum, terutama di kalangan wanita. Merasa tidak nyaman atau takut menyinggung perasaan orang lain seringkali membuat perempuan memikul banyak pekerjaan atau tanggung jawab, meski terbebani.
Kebiasaan ini dapat menyebabkan kerja berlebihan dan stres yang tidak perlu. Pada akhirnya, mereka tidak punya waktu untuk diri sendiri dan merasa memiliki ekspektasi orang lain. Kesulitan mengatakan tidak juga membuat mereka berlebihan, yang akhirnya berujung pada burnout.
Untuk mengatasi kebiasaan ini, penting untuk belajar mengatakan tidak dengan tegas namun penuh hormat. Ingatlah bahwa menolak permintaan bukan berarti menyinggung perasaan orang lain, melainkan memiliki kehidupan dan kesehatan yang baik.
5. Membandingkan diri Anda dengan orang lain
Membandingkan diri Anda dengan orang lain, terutama dalam usia sosial, dapat menimbulkan perasaan tidak baik atau tidak berhasil. Wanita seringkali membandingkan dirinya dengan gambaran indah kehidupan orang lain di jejaring sosial, tanpa menyadari bahwa apa yang dilihatnya hanyalah sebagian kecil dari kenyataan.
Kebiasaan-kebiasaan ini dapat menyebabkan kecemasan, rendah diri, dan rendah diri, yang semuanya berkontribusi pada tingginya tingkat kelelahan. Perempuan merasa harus bekerja lebih keras untuk memenuhi standar yang ditetapkan orang lain, yang pada akhirnya membuat mereka kelelahan dan stres.
Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah dengan fokus pada pencapaian Anda dan tidak terjebak dalam perbandingan. Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda-beda, dan penting untuk menghargai proses dan kemajuan yang telah dicapai, dan tidak terus-menerus membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Setelah membahas lima kebiasaan penyebab burnout pada wanita, seperti mengambil terlalu banyak tanggung jawab, tidak mengutamakan diri sendiri, mencari kesempurnaan, sulit mengatakan tidak, dan membandingkan diri sendiri, jelas bahwa mengenali dan mengatasi kebiasaan-kebiasaan tersebut sangatlah penting.
Mulailah dengan perubahan kecil seperti meluangkan waktu untuk diri sendiri, menetapkan batasan, dan menerima ketidaksempurnaan. Langkah ini dapat membantu memiliki kesehatan mental dan fisik yang baik. Jangan biarkan rasa lelah menguasai diri Anda karena akibatnya bisa sangat buruk.
Yuk ikuti tips yang dibahas untuk menjalani hidup seimbang! Jika Anda memerlukan bantuan tambahan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional. Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang mungkin menyukainya!