JAKARTA: Selama masa menyusui, apa yang ibu makan dan minum dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan bayi. Makanan dan minuman tertentu dapat menimbulkan reaksi alergi pada bayi atau mengubah keseimbangan nutrisi dalam ASI. Berikut ini dihimpun dari berbagai sumber dan merupakan daftar makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari ibu menyusui. Gulir ke bawah untuk melihat artikel selengkapnya. 1. Kafein
Kafein ditemukan dalam kopi, teh hitam, minuman energi, dan coklat. Konsumsi kafein berlebihan dapat menyebabkan bayi menjadi gelisah, sulit tidur, atau mengalami gangguan pencernaan. Disarankan untuk membatasi konsumsi kafein hingga dua cangkir kopi sehari atau menggantinya dengan minuman rendah kafein seperti teh hijau2. Makanan yang berpotensi menimbulkan alergi
Makanan yang sering menimbulkan alergi pada bayi, seperti kacang-kacangan (kacang tanah, almond), telur, susu sapi, ikan, dan kerang, sebaiknya dihindari oleh ibu menyusui. Reaksi alergi pada bayi bisa terjadi melalui ASI jika ibu mengonsumsi makanan tersebut. Makanan pedas dan sangat pedas
Makanan pedas dan sangat pedas seperti cabai, bawang putih dan bumbu lainnya dapat menyebabkan iritasi pada perut bayi dan mengganggu kenyamanannya. Yang terbaik adalah memilih makanan yang lebih lembut dan tidak pedas selama masa menyusui 4. Minuman beralkohol
Alkohol dapat masuk ke dalam ASI dan mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI yang diproduksi. Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan masalah pada tumbuh kembang bayi, gangguan tidur dan gangguan kesehatan lainnya. Sebaiknya hindari minuman beralkohol selama menyusui atau mengonsumsinya dalam jumlah yang sangat terbatas. Makanan kaya gula dan lemak jenuh
Makanan tinggi gula dan lemak jenuh dapat menyebabkan penambahan berat badan berlebih pada ibu menyusui dan mengganggu keseimbangan nutrisi ASI. Hindari makanan olahan yang tinggi gula dan lemak jenuh, serta pilihlah makanan yang banyak serat, vitamin, dan mineral.
Penting untuk diingat bahwa setiap bayi memiliki reaksi berbeda terhadap makanan dan minuman yang ibu konsumsi. Perhatikan reaksi bayi setelah ibu mengonsumsi makanan tertentu dan hubungi dokter atau ahli gizi jika ragu.