Jakarta – Ancaman perubahan iklim semakin meningkat. Hal ini tidak hanya menyebabkan cuaca ekstrem, tetapi juga meningkatkan risiko tenggelamnya pulau.
Pada tahun 2022, kerugian global akibat bencana alam akan mencapai $313 miliar. Salah satu faktor penyebabnya adalah peningkatan suhu bumi yang menyebabkan kematian 31.300 orang.
Tanpa perubahan atau upaya untuk mengurangi emisi karbon dan mengadopsi produksi ramah lingkungan, 10 negara ini diperkirakan akan mengalami bencana besar pada tahun 2050.
Menurut laporan dari Yahoo!, berikut daftar negara yang diperkirakan akan tenggelam pada tahun 2050:1. Pulau Solomon
Ada lima pulau di Kepulauan Solomon yang hancur diterjang gelombang laut. Faktanya, enam pulau lainnya sudah terendam 20%. Oleh karena itu, warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Setiap tahunnya permukaan air laut naik sebesar 8 mm. Saat ini, negara ini masih memiliki 990 pulau
Studi tahun 2021 yang dilakukan pemerintah dan Bank Dunia menunjukkan kenaikan permukaan laut sebesar satu meter. Terakhir, banjir yang terus menerus merusak 40% bangunan di kota Majuro 3. Vanuatu
Kenaikan permukaan laut tahunan mencapai 6 mm di Vanuatu 260.000 orang tinggal di 82 pulau vulkanik ini.
Perkiraan kenaikan suhu sebesar satu derajat dan memburuknya kenaikan permukaan air laut pada tahun 2030 memperkuat potensi risiko badai. Selain itu, lautan menjadi lebih asam dan menyulitkan penanaman tanaman pangan untuk melawan hama/penyakit.
Perlu diketahui bahwa pada tahun 2015, Vanuatu mengalami kerusakan parah akibat Topan Pam. Hampir semua bangunan runtuh karenanya 4. Fiji
Selanjutnya ada Fiji yang mengalami kenaikan permukaan laut hingga 6 mm per tahun. Dulu, masyarakat yang tinggal di Desa Vanidogula terpaksa bermigrasi karena kenaikan permukaan laut yang sudah berada pada level berbahaya.
Lebih lanjut, Bank Dunia melaporkan bahwa beberapa desa di Fiji telah kehilangan lahan seluas 15-20 meter. Hal ini menyebabkan punahnya hutan bakau demi menjaga kelestarian wilayah Fiji. Tuvalu
Setiap tahunnya, kenaikan permukaan air laut mencapai 5 mm. Titik tertingginya adalah 4,6 meter di atas permukaan laut. Selain itu, Tuvalu juga menghadapi permasalahan erosi terumbu karang yang sering muncul di kawasan tersebut.