Titik Kumpul – Pasangan suami istri sedang menunggu waktu yang tepat untuk memiliki anak. Ibu hamil dalam Islam hendaknya bersyukur karena ibu hamil diperlakukan dengan hormat di mata Tuhan. Tuhan dengan sabar menghujani kebaikan pada ibu hamil.
Keistimewaan apa yang Tuhan berikan kepada ibu hamil? Adapun kebaikan yang diberikan kepada ibu hamil, Rasulullah menitipkannya kepada putrinya Fatimah as-Zahra:
“Wahai Fathimah, ketika seorang wanita hamil, malaikat memohon ampun padanya, dan setiap hari Allah memerintahkannya untuk mengerjakan seribu amal baik dan menghilangkan seribu amal buruk. Ketika seorang wanita merasakan sakitnya melahirkan, maka Allah memberkatinya dengan Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, jika ia melahirkan dari rahimnya, maka akan dihapuskan dosa-dosanya. Seribu orang yang menunaikan umroh dan seribu malaikat yang memberi syafaat baginya hingga hari kiamat.
Laporan Rumah Zakat Jumat 22 Maret 2024 memberikan penjelasan tentang pahala yang dijanjikan Allah bagi ibu hamil: 1. Malaikat Penyayang bagi Ibu Hamil
Malaikat menjadi perantara bagi wanita muslim yang sedang hamil. Selain itu, Allah menaatinya dengan seribu keutamaan setiap harinya dan menghilangkan seribu keburukan dari dirinya. Doa ibu hamil lebih utama dibandingkan doa ibu tidak hamil
Nabi bersabda, shalat dua rakaat yang dilakukan oleh wanita hamil lebih baik daripada delapan puluh rakaat yang dilakukan oleh wanita yang tidak hamil.
Seorang wanita berhak mendapatkan keistimewaan ini karena ia mengandung janin dalam kandungannya. Yang pasti janin turut serta dalam doa ibunya, mendengarkan doanya, bersujud bersama ibunya untuk beribadah kepada Tuhan, dan dalam lindungan-Nya. Memperoleh pahala puasa di siang hari dan ibadah di malam hari
Tidak cukup hanya ke sana, Nabi berpuasa di siang hari dan beribadah di malam hari.
Karena ibu hamil muslimah selalu membawa janinnya, amanah Allah kemanapun mereka pergi. Oleh karena itu, sangat sepatutnya perempuan mendapat pahala yang lebih tinggi di mata Allah. Pengorbanan
Wanita hamil yang meninggal saat melahirkan dianggap syahid. Nabi, semoga Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian, berkata:
Fii sabilillah Selain yang gugur dalam peperangan, ada tujuh orang yang mati syahid, yaitu: mati karena penyakit tha’un, mati karena sesak napas, mati karena sakit perut, mati karena sakit perut, mati karena terbakar, mati karena tertimpa puing-puing, atau mati karena melahirkan. wanita sekarat” (HR Ahmad, Abu Dawud, Nazai dan Malik).
Sama seperti Dia berjanji kepada laki-laki yang gugur di medan perang bahwa mereka akan melindungi agama Tuhan, Tuhan juga memberikan jaminan kepada wanita hamil bahwa mereka akan masuk surga.
Tingginya derajat perempuan yang meninggal saat hamil atau melahirkan menunjukkan betapa Allah dan Rasul-Nya sangat menghormati perempuan. Namun jika kehamilan tersebut akibat perzinahan, maka wanita tersebut akan mati sia-sia. Jihad di jalan Allah
Bukan hanya tentara saja yang berjihad di jalan Allah. Namun pahala orang yang berjihad di jalan Allah dicatat ketika seorang ibu hamil merasakan sakit saat melahirkan.