5 Tradisi Turun Temurun Masyarakat Indonesia Saat Lebaran, dari Mudik sampai Ziarah Kubur

Jakarta – Bulan Ramadhan akan segera berakhir, menandai datangnya Hari Raya Idul Fitri. Di Indonesia, adat istiadat khusus yang mengiringi momen ini, menjadikannya sebuah kegembiraan yang dinantikan setiap tahunnya. Idul Fitri juga menjadi hari libur nasional yang dirayakan banyak orang.

Tak hanya itu, ini saat yang tepat untuk bergabung dengan masyarakat luas. Tradisi Idul Fitri di Indonesia sudah menjadi salah satu warisan budaya yang diwariskan secara turun temurun. Berbagai kegiatan yang dilakukan pada Hari Kemenangan juga merupakan kegiatan yang dianjurkan dan dilakukan oleh Rasulullah SAW. 1. Kembali ke rumah

Mudik merupakan tradisi saat perayaan Idul Fitri bagi masyarakat yang telah pindah tempat tinggal. Banyak masyarakat Indonesia yang tinggal atau bekerja di perkotaan menggunakan bus Idul Fitri untuk pulang ke kotanya. Hal ini dilakukan dalam rangka bertemu dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya. Perjalanan Suci

Saat Hari Raya Idul Fitri tiba, kebiasaan yang lazim dilakukan adalah berziarah ke makam kerabat atau orang tua yang telah meninggal. Selama ziarah penting ini, umat Islam Indonesia akan berdoa, menebarkan bunga dan menyiramkan air ke kuburan yang berserakan.

Kebiasaan ziarah kubur merupakan salah satu amalan sunnah yang diamalkan Nabi Muhammad SAW. Hal ini tercantum dalam hadis berikut: Dari Buraidah, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya dahulu aku larang kamu ziarah kubur. Sekarang (sekarang) lakukanlah perjalanan karena itu akan mengingatkanmu akan akhirat dan akan lebih nikmat dengan ziarahnya. Jika kamu ingin melakukan perjalanan, janganlah kamu melakukannya. Katakanlah .” hujran” (kata-kata palsu), (HR Muslim). 3. Pertemuan Idul Fitri

Usai melaksanakan salat Natal, umumnya masyarakat mengunjungi kerabat dekat dan tetangga sebagai bentuk silaturahmi. Mereka mengucapkan sungkem atau berjabat tangan meminta maaf. Bukan sekedar budaya, tapi juga upaya menjaga hubungan baik antar masyarakat.

Rasulullah SAW bersabda: “(Awalnya) orang yang menjaga silaturahmi bukanlah orang yang membalas kebaikan (baik). Namun dia, apabila persahabatannya putus, maka bersegeralah menjaganya.” (HR Bukhari) 4. Makan Ketupat

Budaya ini tentu sudah tidak asing lagi bagi pembaca. Makan ketupat sudah menjadi kebiasaan yang tidak boleh dilewatkan setiap kali Hari Raya Idul Fitri datang ke Indonesia. Usai melaksanakan salat Idul Fitri, keluarga kerap berkumpul untuk makan ketupat bersama. Ketupat biasanya disajikan dengan masakan tradisional seperti opor ayam, daging sapi, dan ikan.

Pembuatan ketupat biasanya menggunakan daun kelapa atau daun kelapa. Ketupat kemudian diisi nasi dan dimasak menjelang Idul Fitri. Namun, beberapa pedagang juga menawarkan ketupat siap saji.5. Bagikan THR

Memberikan uang untuk merayakan hari raya telah menjadi tradisi lama di kalangan umat Islam Indonesia. Uang Hari Raya atau THR merupakan saat yang penuh kegembiraan ketika hari raya tiba. 

THR bukan sekedar uang jajan yang diberikan kepada anak-anak, remaja, tetangga atau bujangan muda, tapi juga sebagai bentuk rasa terima kasih kepada berbagai perusahaan atas karyawannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *