6 Adab Ziarah Kubur di Masa Lebaran yang Dianjurkan Nabi

VIVA Lavi – Ziarah kubur saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran merupakan salah satu hal yang lumrah dilakukan masyarakat Tanah Air. Hendaknya Rasulullah tidak dianjurkan melakukan perjalanan ke alam kubur dengan membawa hikmah di dalamnya.

Diantara hikmah ziarah kubur adalah untuk mengingatkan kita akan akhirat yang merupakan langkah selanjutnya yang penuh keabadian. Selain itu, ziarah ke makam juga dapat meningkatkan ketaqwaan hidup seseorang. Gulir lebih jauh.

Masyarakat kerap berziarah untuk berdoa dan membersihkan makam kerabat atau kerabat yang telah meninggal.

Jika kita berbicara tentang ibadah haji, ada amalan tertentu yang dilakukan selama menunaikan ibadah haji. Sesuatu? Berikut ringkasannya

1. Halo

Hal pertama yang dilakukan saat berziarah ke makam adalah mengucapkan salam. Peziarah didorong untuk memberi hormat kepada mereka yang berada di kuburan Muslim. Adapun salam ini, Anda harus menghadap mayat.

“Aman bagi warga yang beriman dan kaum muslimin untuk mengungsi, insya Allah akan menyertai kita semua, saya memohon perlindungan kepada Allah untuk kita dan seluruh umat”. (HR.Muslim).

2. Membaca Surat Pendek

Sunnah bagi musafir lainnya adalah membaca surat pendek. Dengan membaca surat pendek, orang yang hadir akan mendapat imbalan. Sedangkan bagi yang meninggal, kami berharap mendapat keberkahan.

3. Doa anak kubur

Nabi SAW berziarah ke makam para sahabatnya dan memohon ampun bagi mereka. Diperbolehkan mengangkat tangan ketika hendak salat maya dan dianjurkan menghadap kiblat.

4. Dia tidak bisa menangis terlalu banyak

Menangis saat menunaikan haji diperbolehkan karena Nabi SAW juga menangis saat menunaikan haji ke makam ibunya. Namun, kita harus memahami bahwa kita tidak boleh terlalu banyak menangis sampai menangis, menangis, atau menangis tersedu-sedu.

5. Jangan duduk dan berjalan di atas kuburan

Aturan lain yang perlu diperhatikan saat berziarah adalah kita tidak boleh duduk atau berdiri di atas kuburan. Sementara itu, Anda diperbolehkan berjalan di samping atau di antara kuburan. Seperti yang terdapat dalam hadis Nabi SAW dari umat Islam yang mengikutinya.

“Sesungguhnya jika salah seorang di antara kami duduk di atas bara api hingga pakaiannya hangus dan kulitnya terbakar, hal itu lebih baik dari pada duduk berpuasa.” (HR.Muslim).

6. Menuangkan air ke Gunung Pusara

Kegiatan memercikkan air pada kuburan pada saat menunaikan ibadah haji diperbolehkan. Menurut salah satu hadits yang berbunyi: “Sesungguhnya Rasulullah menaruh mereka (air) pada kuburan Ibrahim, putranya, dan meletakkan batu di kepalanya. (HR. Abu Daud).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *