6 Perbedaan Otak Atlet dan Bukan

Jakarta, VIVA – Otak seorang atlet memiliki banyak ciri unik yang membuatnya berbeda dengan orang kebanyakan.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kemampuan fisik seorang atlet tidak hanya bergantung pada kekuatan otot, tetapi juga pada kemampuan otak yang luar biasa.

Menurut laporan dari Live Science, inilah perbedaan otak atlet dengan otak orang biasa. Pemrosesan visual.

Atlet memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap informasi visual dan mengambil keputusan cepat berdasarkan informasi tersebut.

Misalnya, Pemain sepak bola atau bola basket dapat dengan cepat melihat dan memproses gerakan-gerakan di sekitarnya.

Penelitian menunjukkan bahwa atlet profesional lebih baik dalam memproses “adegan visual aktif” dibandingkan atlet rekreasi atau masyarakat umum.

Hal ini memungkinkan mereka untuk fokus pada objek bergerak dan mengambil keputusan dengan kecepatan tinggi. Memori otot

Memori otot adalah kemampuan untuk melakukan serangkaian gerakan tanpa disadari. Atlet seperti pesenam dan penyelam lebih mengandalkan kemampuan ini.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak atlet dengan cepat merencanakan dan mengoordinasikan gerakan berulang dengan mengintegrasikan informasi yang disimpan dalam serangkaian gerakan otak yang terkoordinasi. Prediktabilitas

Dalam olahraga seperti baseball, Anda harus bisa memprediksi dengan tepat arah dan kecepatan bola yang dilempar.

Penelitian telah menunjukkan bahwa otak atlet mengalami perubahan gerakan sebagai antisipasi, memungkinkan mereka merespons isyarat visual dengan lebih cepat dan akurat. Keterampilan keseimbangan

Seperti halnya pesenam, pesenam memiliki kemampuan sensorik yang luar biasa; Artinya mereka memiliki kemampuan merasakan posisi tubuhnya di ruang angkasa.

Jaringan neuron di otak memungkinkan mereka menyesuaikan posisi tubuh dengan cepat saat melakukan gerakan kompleks di udara atau menjaga keseimbangan peralatan. Perhatian

Atlet harus membagi perhatian mereka secara efektif dan beralih dengan cepat antara cara berpikir yang berbeda.

Penelitian menunjukkan bahwa atlet yang berpartisipasi dalam olahraga tim memiliki kemampuan lebih tinggi dalam mengalokasikan perhatian mereka dengan baik dibandingkan orang kebanyakan.

Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dalam situasi yang berubah dengan cepat.

6. Ketahanan otak terhadap penuaan

Latihan fisik yang kuat memiliki manfaat jangka panjang bagi otak. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa atlet lanjut usia memiliki lebih banyak materi putih di otak mereka dibandingkan rata-rata orang, sehingga membantu mereka tetap tajam secara kognitif di usia tua.

Otak seorang atlet tidak hanya disesuaikan dengan kelebihan fisiknya, tetapi juga memiliki kemampuan mental yang unik bagi kebanyakan orang.

Adaptasi ini memungkinkan mereka tidak hanya unggul dalam olahraga tetapi juga menjaga kesehatan otak yang lebih baik sepanjang hidup mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *