Guinea, Titik Kumpul – Sebanyak 56 orang tewas akibat bentrokan dengan pendukungnya di Guinea. Hal itu terjadi pada final turnamen sepak bola di Nzerekore, tenggara Guinea, pada Minggu 1 Desember 2024 waktu setempat.
Berdasarkan keterangan resmi, pemerintah Guinea menyebut kerusuhan tersebut dipicu oleh pelemparan batu oleh suporter sehingga menimbulkan kepanikan massal dan terjadi penumpukan di luar stadion. Pemerintah berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden ini.
Menurut saksi mata yang dikutip ESPN, kekerasan bermula pada menit ke-82 setelah wasit memberikan kartu merah yang memicu kemarahan suporter.
“Pelemparan batu, lalu polisi menembakkan gas air mata. Dalam suasana panik itu, saya melihat banyak orang berjatuhan, termasuk perempuan dan anak-anak yang terinjak. Mengerikan sekali,” kata salah satu penonton, Amara Conde.
Ini bukan tragedi pertama yang melibatkan massa. Berikut 7 kejadian yang menyebabkan banyak kematian, seperti dilansir AP News:
1. 22 November 2010 Lebih dari 340 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat terinjak-injak di sebuah festival di ibu kota Kamboja, Phnom Penh.
2. 27 Januari 2013 Kebakaran menewaskan lebih dari 200 orang di klub malam Kiss di Santa Maria, Brasil.
3. 24 September 2015 Sedikitnya 2.411 jemaah haji meninggal akibat kepadatan di Arab Saudi.
4. 30 April 2021 Empat puluh lima orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat badai panik saat ziarah tahunan ke Gunung Meron di Israel.
5. 5 November 2021 Penggemar festival musik di Houston berbondong-bondong ke panggung saat rapper Travis Scott tampil, memicu kepanikan yang menyebabkan 10 orang tewas dan banyak lainnya terluka.
6. 1 Oktober 2022
Polisi menembakkan gas air mata setelah pendukung Arema FC memasuki lapangan. Tragedi Kanjuruhan menyebabkan 135 orang tewas dan 583 orang luka-luka.
7.1 Desember 2024 Lima puluh enam orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam runtuhnya sebuah stadion sepak bola di Guinea selatan, menyusul bentrokan antar penggemar di Nzerekore selama final turnamen lokal antara tim Labe dan Nzerekore. Media lokal melaporkan bahwa pasukan keamanan menggunakan gas air mata setelah para penggemar bergegas masuk ke lapangan menyusul keputusan wasit.