7 Kebiasaan Sehari-hari untuk Bangun Kekayaan, Nomor 6 Sering Disepelekan

JAKARTA, VIVA – Membangun kekayaan bukan sekadar mengumpulkan rupiah, tetapi juga menumbuhkan kebiasaan yang mendukung pertumbuhan keuangan jangka panjang. Ya, jarang sekali ada beberapa kebiasaan sederhana yang bermanfaat bagi kehidupan finansial Anda di masa depan.

Kebiasaan-kebiasaan tersebut bukanlah cara cepat kaya, melainkan kebiasaan untuk kondisi keuangan yang sehat. Jika diterapkan secara konsisten, maka hasilnya akan terasa baik di masa depan, bahkan setelah mencapai usia pensiun.

Dilansir dari New Business RU, beberapa praktik berikut dapat membantu Anda meningkatkan kekayaan dan kemakmuran secara bertahap. Apa saja 7 kebiasaan menciptakan kekayaan ini?

1. Penganggaran

Pertama, buat anggaran setiap kali Anda mendapat penghasilan. Ini adalah salah satu aspek keuangan yang paling mendasar, namun sering diabaikan. Faktanya, penganggaran dapat dengan jelas menunjukkan pendapatan dan pengeluaran Anda serta membantu Anda mengalokasikan sumber daya secara efektif.

Penganggaran juga mengidentifikasi bidang-bidang di mana dana dapat dialihkan ke kegiatan penggalangan dana. Lacak pengeluaran bulanan Anda dan urutkan dari yang paling penting hingga yang paling tidak penting. Ini akan membantu Anda mengurangi kebiasaan berbelanja impulsif.

2. Mengurangi kredit yang tidak diperlukan

Memiliki “kredit macet” seperti kartu kredit konsumen dan pinjaman online (Pinjol) dapat menghalangi Anda membangun kekayaan. Seringkali, kredit atau hutang yang berlebihan dapat membuat Anda merasa stres dan cemas, yang dapat menyebabkan keputusan keuangan yang buruk.

Untuk mengatasinya, fokuslah melunasi pinjaman berbunga tinggi terlebih dahulu. Pertimbangkan untuk menggunakan pendekatan bola salju utang, baik melunasi utang terkecil atau longsoran utang, yang berarti melunasi utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu. Kuncinya adalah membayar kredit Anda secara agresif dan berhenti menumpuk utang baru. 

3. Menabung secara rutin

Ketidakcukupan ekonomi merupakan hambatan utama bagi pengembangan sumber daya. Jika Anda tidak memiliki dana darurat dan tabungan yang konsisten, Anda akan menghadapi kemunduran finansial yang akan menggagalkan upaya membangun kekayaan Anda.

Rekomendasinya adalah menabung 20% ​​dari penghasilan dan memiliki dana darurat yang cukup untuk menutupi biaya hidup selama 3-6 bulan. Anda dapat memprioritaskan tabungan dengan mengotomatiskan prosesnya dengan mengatur transfer gajian dari rekening giro ke rekening tabungan Anda.

4. Anda memiliki rencana keuangan jangka panjang

Perencanaan keuangan jangka panjang melibatkan penetapan tujuan untuk aktivitas penting dalam hidup dan pengembangan strategi untuk mencapainya. Misalnya menikah, mempunyai anak, memiliki rumah atau pensiun.

Alat yang ampuh untuk perencanaan jangka panjang adalah bunga majemuk. Memulai menabung dan berinvestasi sejak dini, bahkan dalam jumlah kecil, dapat menghasilkan pertumbuhan yang besar seiring berjalannya waktu.

5. Kurangi pembelian impulsif

Dalam masyarakat yang didorong oleh konsumen saat ini, pembelian impulsif semakin umum terjadi dan sangat melemahkan upaya penciptaan kekayaan. Meskipun pembelian impulsif sesekali mungkin tampak tidak berbahaya, efek kumulatifnya sangat besar dan dapat mengurangi jumlah uang yang Anda perlukan untuk berinvestasi dalam tabungan.

6. Berinvestasi dalam pengembangan diri

Banyak orang mengabaikan pentingnya berinvestasi pada aset mereka yang paling berharga. Kecerdasan Anda tentu saja sangat penting dalam menciptakan kekayaan. Berinvestasi dalam pertumbuhan pribadi tidak selalu memerlukan pengeluaran finansial yang besar.

Manfaatkan kursus online, situs web, buku, dan podcast. Fokus pada pengembangan keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam karier Anda atau melengkapi keterampilan Anda saat ini. Sisihkan anggaran pengembangan pribadi setiap tahun dan anggap itu sebagai investasi untuk potensi penghasilan Anda di masa depan.

7. Fokus pada pembangunan keuangan jangka panjang

Memprioritaskan keuntungan finansial jangka pendek merupakan hambatan besar terhadap akumulasi kekayaan. Misalnya saja mengikuti skema cepat kaya, mengambil keputusan investasi berdasarkan fluktuasi pasar jangka pendek, atau membeli banyak barang yang tidak diperlukan.

Meskipun tidak ada salahnya menikmati hasil kerja keras Anda, terus-menerus memprioritaskan keuntungan jangka pendek dapat merugikan. Pendekatan investasi dan perdagangan jangka panjang, sabar, dan sistematis biasanya memberikan hasil yang lebih baik daripada “berjudi” atau mempertaruhkan terlalu banyak investasi atau perdagangan individu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *