Titik Kumpul trending – Bulan Ramadhan merupakan masa yang penuh berkah ketika umat Islam di seluruh dunia memperbanyak ibadah dan memperbanyak amal shaleh. Di antara salat khusus bulan ini adalah salat Tarawih, salat sunnah khusus yang dilakukan berjamaah pada malam hari.
Khusus di Masjidil Haram, salat Tarawih mempunyai daya tarik tersendiri. Imam yang memimpin salat dikenal dengan suara bacaannya yang merdu, fasih dan khusyuk. Para imam ini tidak hanya memiliki keterampilan yang sangat baik dalam membaca Al-Qur’an tetapi juga memiliki pengetahuan agama yang mendalam.
Saat ini, Masjidil Haram memiliki tujuh imam tetap yang secara bergantian memimpin salat Fardhu dan Tarawih pada 21 Maret 2024, menurut Asosiasi Penyelenggara Umrah dan Haji.
Menariknya, para imam masjid agung mempunyai gaya dan ciri khas tersendiri dalam kepemimpinannya. Ada yang membaca dengan terompet atau membaca dengan tebal dan jelas, ada yang membaca dengan terompet dan ada pula yang membaca dengan lantang atau lantang.
Syekh Abd al-Rahman al-Sadis, kepala Masjid Agung yang suaranya diakui umat Islam di seluruh dunia. Lalu ada Syekh Abdullah al-Jahani, seorang imam yang terkenal membaca Al-Quran dengan pelan dan jelas. Syekh Mehr Al-Muqaqi yang suaranya merdu dan tenang membuat salat menjadi sangat damai dan khusyuk.
Berikutnya Syekh Bandar Ballah adalah seorang imam yang suaranya kuat dan tabah. Syekh Yasir bin Rashid al-Dusari, Imam dikenal karena ritme dan bacaannya yang fasih. Syekh Badr al-Turki Imam yang suaranya lembut dan hangat. Terakhir, Syekh Al-Waleed bin Khalid Al-Shamsaan merupakan imam yang masih terbilang muda namun memiliki kualitas terbaik dalam membaca Al-Qur’an.
Selain tujuh imam tetap, sesekali ada imam tamu yang diundang untuk memimpin salat Tarawih. Hal ini semakin meningkatkan religiusitas bacaan dan memberikan pengalaman spiritual yang berbeda bagi jamaah.
Imam di Masjid Agung tidak hanya berperan sebagai pemimpin salat. Mereka juga menjadi teladan bagi umat Islam di seluruh dunia. Kehidupan mereka yang sederhana, pengabdiannya pada agama dan ilmunya yang mendalam menjadi inspirasi banyak orang.
Selain itu, bacaan ayat suci Al-Qur’an yang mereka lantunkan tidak hanya bersuara merdu namun juga memiliki karakter spiritual yang agung. Jemaat yang mendengarkan bacaannya akan merasa lebih tenang, serius, dan termotivasi untuk memperbaiki diri.