JAKARTA, Titik Kumpul – Sontak nama aktris muda Ratu Sofia menjadi perbincangan luas di media sosial. Hal ini terjadi karena ratu disebut-sebut memilih keluar rumah karena menjalin hubungan romantis yang tidak disetujui keluarganya. Informasi tersebut pertama kali diumumkan oleh adik Ratu Boulane, Sofia, melalui akun Instagram pribadinya.
Menurut ibu mereka, Intan Mastura, kabar kaburnya Ratu dari rumah memiliki sejumlah informasi simpang siur yang banyak beredar di media sosial. Melalui akun Instagram @intan_masthura pada Minggu 27 Oktober 2024, Intan mengklarifikasi 7 poin penting berikut ini: 1. Alasan tidak setuju dengan hubungan romantis Ratu Sofia.
Intan menjelaskan, dirinya dan suaminya tidak setuju dengan hubungan Ratu dengan pria bernama Cornelio Sunny karena usianya yang masih 20 tahun dengan Ratu serta perbedaan prinsip agama. Meski terdaftar sebagai Muslim di KTP-nya, Cornelio diketahui mengaku beriman kepada Tuhan kepada Ratu.
“Alasan tidak disetujuinya bukan hanya karena perbedaan usia yang sangat jauh, tapi juga karena perbedaan budaya dan perbedaan pendapat agama karena laki-laki tersebut sudah beragama Islam di KTP-nya tetapi mengaku kepada anak-anak saya bahwa dia atheis, “ucap Intan. 2. Upaya keluarga membujuk Ratu Sophia tidak berhasil
Menurut Intan, keluarganya sudah sekitar sebulan mencoba berbicara dengan Cornelio dan Ratu. Namun, para pria tersebut menyarankan Ratu untuk berhenti menghubungi mereka. Faktanya, Ratu telah melarang komunikasi dengan keluarganya melalui WhatsApp dan Instagram.
“Kami sekeluarga mencoba berbicara dengan laki-laki dan anak kedua saya (Ratu) selama kurang lebih satu bulan, namun laki-laki tersebut meminta anak pertama saya untuk berhenti menghubunginya dan anak kedua saya memblokir WA & IG dan anak ketiga saya,” kata Intan. . .3. Kesehatan ayah Ratu Sophia tertekan karena masalah ini
Intan mengungkapkan, kondisi kesehatan suaminya yang memiliki riwayat penyakit jantung sejak 2011 semakin memburuk akibat masalah tersebut. Suaminya harus diperiksa di Malaysia dan disarankan memakai cincin jantung.
“Memang benar suami saya mempunyai riwayat penyakit jantung sejak tahun 2011, namun karena masalah tersebut, suami saya merasa sangat sakit hingga harus ke Malaysia untuk check up dan ternyata suami saya perlu dioperasi. Dan berkata, ‘Cincin itu diperbaiki karena terjatuh karena masalah ini.'” Ratu Sofia berlari mendekat ke arah pacarnya.
Menurut Intan, kaburnya ratu dari rumah bukan karena perselisihan keluarga, melainkan agar bisa bertemu Cornelio tanpa hambatan.
“Ternyata anak kedua saya kabur dari rumah karena dia pergi diam-diam saat saya dan suami sedang tidur setelah pergi bersamanya untuk syuting pertemuan puncak. Dia kabur bukan karena masalah keluarga atau perselisihan di rumah, tapi untuk bertemu laki-laki secara bebas,” kata Intan. Tidak wajar jika anak keluar rumah tanpa izin.
Intan menegaskan, keluarganya menganggap tidak wajar jika seorang gadis keluar rumah tanpa izin, apalagi sebelum menikah.
Ia menjelaskan: “Keluarga saya tidak mengizinkan perempuan keluar rumah sebelum menikah tanpa izin orang tuanya.”6 Intan dan suaminya mengakui bahwa pola asuh mereka sangat ketat.
Diakui Intan, dirinya dan suaminya menerapkan pendekatan pengasuhan yang ketat namun masuk akal. Meski demikian, ia tetap mengizinkan anak-anaknya, termasuk ratu, untuk bermalam atau keluar bersama teman-temannya dalam batas wajar.
“Saya dan suami memang tegas, tapi tentu saja saya tetap mengizinkan anak-anak saya bermalam atau jalan-jalan bersama teman,” tulis Intan. Tidak ada niat orang tua untuk mengeksploitasi ratu.
Menanggapi rumor eksploitasi tersebut, Intan mengatakan bahwa seluruh anggota keluarganya, termasuk Dia dan suaminya, memiliki pekerjaan masing-masing. Intan menegaskan, kekhawatirannya bukan karena rendahnya penghasilan Ratu sebagai seorang profesional, melainkan keselamatan putrinya.
Intan menjelaskan: “Saya tidak pernah mengeksploitasi anak-anak saya. Saya dan suami memperjuangkan dan mendukung keinginan anak-anak saya.”
Dengan adanya klarifikasi tersebut, Intan berharap masyarakat bisa memahami permasalahan sebenarnya dan tidak menyebarkan asumsi yang tidak berdasar.