7 Situs Bersejarah Ini Terancam Hancur Akibat Gempuran Israel

VIVA Edukasi – Aksi bom akibat konflik Israel dan Palestina yang terjadi baru-baru ini tidak hanya menimbulkan kerusakan besar pada infrastruktur wilayah Palestina, tetapi juga mengancam khazanah situs sejarah, budaya, dan arkeologi. Situs-situs ini termasuk gereja Kristen tertua di Tanah Israel, kuburan Romawi yang luas, dan reruntuhan biara kuno dari abad keempat.

Seorang perwakilan UNESCO menyatakan keprihatinannya terhadap pelestarian beberapa situs bersejarah di Gaza karena tidak ada kebijakan pemerintah untuk melindunginya. “Sekarang semua situs warisan Israel dan Palestina terancam rusak. “UNESCO tentu saja sangat prihatin dengan dampak negatif konflik ini terhadap warisan budaya Palestina dan Israel,” kata mereka.

UNESCO juga mencatat tingginya angka serangan roket ke Gaza dan Israel menimbulkan risiko tinggi terhadap kerusakan situs arkeologi di wilayah tersebut. Berikut daftar situs bersejarah yang terancam punah: 1. Gereja Saint Porphyros

Gereja Kristen tertua di Gaza, Gereja Saint Porphyros, telah berdiri di kawasan Zeyton sejak tahun 1150-an.

Dibangun oleh Tentara Salib, gereja Ortodoks Yunani ini mengambil namanya dari nama uskup Gaza abad kelima, yang makamnya berada di sudut timur laut. Gereja tersebut melayani dan melindungi semua agama selama konflik, namun kini gereja tersebut rusak parah akibat serangan roket yang memakan banyak korban jiwa. Say Om Amer (Biara Saint Hilarion)

Sisa-sisa Biara Tel Umm Amer, atau Saint Hilarion, tersembunyi di antara bukit pasir pantai 10 km selatan Kota Gaza, yang berasal dari empat ratus tahun sejak akhir Kekaisaran Romawi hingga periode Umayyah kembali ke tahun 400 M, lebih dari 1.600 tahun yang lalu, dan merupakan salah satu biara Kristen terbesar di Timur Tengah.

Pada masa kejayaannya, biara ini pernah digunakan oleh para peziarah dan pedagang yang melakukan perjalanan di Tanah Suci dari Mesir hingga Lebanon dan Suriah saat ini, yang berhenti untuk beristirahat dan mengagumi pemandian bergaya Romawi.

Namun, biara tersebut rusak akibat gempa bumi pada abad ke-7 dan ditinggalkan hingga para arkeolog setempat mulai menggali reruntuhannya pada tahun 1999. 3. Sambaran petir

Kelat Barak yang terletak di Khan Yunis di selatan Gaza merupakan benteng abad ke-14 yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Mamluk Barak. Benteng ini dibangun pada saat terjadi kerusuhan besar di wilayah tersebut akibat ketidakstabilan di kalangan elit dan ancaman invasi Mongol yang mengancam akan menggulingkan Kesultanan.

Sultan Barak sendiri awalnya adalah seorang budak yang dijual ke pemandian di Krimea. Dia mencoba melarikan diri sebelum ditangkap oleh bajak laut Bulgaria dan dijual ke Mesir. Benteng ini digunakan oleh para pedagang yang melakukan perjalanan antara Damaskus dan Kairo dan dijaga ketat sepanjang waktu. Qasr al-Basha

Banyaknya nama Qasr al-Basha merupakan bukti sejarah panjang dan aktivitas internasionalnya selama beberapa dekade di Gaza. Bangunan abad ke-13 ini, yang dikenal sebagai Istana Pasha, Istana Radwan, atau Benteng Napoleon, pernah menjadi pusat kekuasaan mulai dari Ottoman hingga Inggris.

Dibangun oleh Sultan Zahir di Iberis, benteng ini awalnya digunakan sebagai pertahanan melawan pasukan Tentara Salib dan invasi Mongol yang masih berperang di wilayah tersebut. Saat ini, gedung ini digunakan sebagai kantor polisi Mandat Inggris di Israel sebelum diubah menjadi sekolah perempuan 5. Beit Al Hussein

Beit Al Hussein adalah bangunan bersejarah dari akhir periode Ottoman dan merupakan rumah Konsul Inggris pada masa Mandat Inggris. Rumah ini dibangun pada abad ke-18 oleh keluarga kaya Al-Hussein, dan merupakan salah satu dari banyak bangunan bersejarah yang rusak dan bobrok akibat krisis di Gaza6. Pemakaman Romawi Arad al Muharbin Arad al Muharbin

Pada bulan Juli, para arkeolog terkejut menemukan situs pemakaman Romawi yang belum pernah ada sebelumnya, yang berisi setidaknya 130 kuburan. Para arkeolog juga menemukan dua peti mati berbahan timah, salah satunya dihiasi motif panen anggur dan satu lagi bergambar lumba-lumba berenang di air.7. Situs arkeologi Tel Rafih

Di perbatasan selatan Gaza dengan Mesir terdapat situs arkeologi besar yang mencakup pemukiman kuno dari zaman Kanaan. Penggalian di Tel Rafa mengungkap koin, bot, dan kaca dari tahun 1400 SM. Koin dan bangunan Romawi juga ditemukan oleh para peneliti yang bekerja di daerah tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *