Jakarta – Isra Mikraj atau Isra Miraj merupakan keistimewaan dari Allah. yang khusus diberikan kepada Nabi Muhammad SAW.
Isra Miraj sendiri memiliki 2 arti, yaitu Isra artinya perjalanan malam yang dilakukan Rasulullah SAW dari Ka’bah, Mekkah, menuju Baitul Maqdis, Palestina.
Sedangkan Miraj artinya kenaikan, dimana Allah (swt) mengangkat Nabi Muhammad SAW dari Baitul Maqdis melalui langit ke-7 hingga Sidratul Muntah.
“Demikianlah Dia menjadikan tujuh langit dalam dua masa. Dia mengungkapkan urusannya kepada masing-masing langit.” Quran Surat Fushilat ayat 12)
Peristiwa bersejarah ini terjadi pada tahun pertama sebelum Nabi SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah antara tahun 620 hingga 621 M, tepatnya pada malam tanggal 27 Rajab, tahun ke-10 kenabian.
Saat itu, Nabi Muhammad SAW sangat berduka atas kehilangan dua orang yang sangat ia sayangi, yaitu pamannya, Abu Thalib dan istri pertama Nabi, Khadijah binti Khuwailid.
Ketika Rasulullah sedang bertapa di Ka’bah, Allah mengutus malaikat Jibril kepadanya untuk menceritakan tentang perjalanan Isra’ dan Miraj.
Saat itulah Nabi merasa terhibur dengan kehadiran Jibril. Rasa sedihnya hilang sejenak dan tergantikan oleh rasa senang dan bahagia.
Yang paling membuat Nabi Muhammad SAW senang adalah ketika beliau mendapat kesempatan menghadap Allah (swt).
Sebelum menghadap Rabbnya, Nabi SAW terlebih dahulu diberi salam oleh para pendahulunya. Tercatat dalam sejarah, ia bertemu dengan delapan nabi dalam perjalanan satu malam itu.
Berikut 8 Nabi yang menyapa Rasulullah saat melakukan Miraj, dihimpun dari berbagai sumber, Senin 5 Februari 2024.1. Nabi Adam
Dikisahkan, dalam perjalanannya menuju Miraj hingga Sidratul Muntah, Nabi SAW melewati setiap lapisan langit bersama malaikat Jibril. Ketika dia melintasi surga pertama, dia bertemu dengan Adam. Ketika bertemu dengan Nabi, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, Adam berkata: “Selamat datang, anak yang saleh dan nabi yang saleh.”
Nabi SAW bertanya kepada Jibril, “Wahai Jibril, siapakah dia?” Jibril menjawab: “Dialah Adam,” 2. Nabi Yahya dan Isa
Selanjutnya di surga yang lain, Rasulullah bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Isa. Pertemuan ketiga nabi ini diriwayatkan dalam hadits Nabi SAW yang artinya
“Saat saya masuk ke pintu, ternyata Yahya dan Isa ada di sana. Mereka berdua adalah sepupu. Jibril berkata: ‘Mereka adalah Yahya dan Isa. Sapa mereka berdua’ –
Saya menyapa dan keduanya membalas salam saya. Kemudian keduanya berkata: ‘Selamat datang saudara yang shaleh dan nabi yang shaleh’.
“Aku melihat Yesus. Seseorang tidak tinggi atau pendek. Tubuhnya bugar. Kulitnya putih kemerahan dan rambutnya lurus.” (HR. al-Bukhari dalam Kitab Bad-ul Khalqi) 3. Nabi Yusuf
Kemudian, di surga ketiga, Nabi Muhammad SAW, dan malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Yusuf. Setelah memperkenalkan diri, Nabi Yusuf. juga berdoa untuk Rasulullah. Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW mengungkapkan ketampanan Nabi Yusuf 4 Nabi Idris
Di surga keempat, Nabi bertemu dengan Nabi Idris. Ia merupakan keturunan Nabi Adam yang terkenal dengan kecerdasannya. Beliau adalah nabi pertama yang bisa membaca dan menulis. Nabi Harun
Selanjutnya Nabi bertemu dengan Nabi Harun. Seorang nabi yang dikaruniai kemampuan berbahasa yang luar biasa. Sama seperti para rasul sebelumnya, Nabi Harun menyapa utusan Allah dan mendoakan kebaikannya
Dikisahkan Nabi Musa menangis saat menyambut Rasulullah di langit keenam. Nabi bertanya mengapa Musa menangis. “Aku menangis karena diutus seorang laki-laki yang lebih muda setelah aku, tetapi kaumnya lebih banyak yang masuk surga daripada aku,” jawab Musa.
Nabi Musa menangis sedih ketika mengetahui umatnya lebih kecil dari umat Nabi Muhammad SAW. Faktanya, Nabi Musa mengetahui bahwa waktu yang diberikan kepadanya lebih banyak daripada waktu yang diberikan oleh Muhammad (SAW). Kisahnya tercatat dalam kitab Umdatul Qari.
Tangisan dan duka Nabi Musa bukan didasari rasa iri, melainkan air mata penyesalan, karena mengetahui banyak kaumnya yang durhaka dan melanggar perintah Allah. Nabi Ibrahim
Pertemuan antara Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim terjadi di langit ketujuh. Jibril berkata, “Ini ayahmu, sambutlah dia.” Saya menyambutnya. Dan dia membalas salamku. Kemudian dia berkata, “Selamat datang anak yang shaleh dan nabi yang shaleh.” SDM. al-Bukhari dalam kitab Fadhail asy-Sahaba.
Dalam hadis lain disebutkan bahwa pertemuan itu begitu efektif sehingga Nabi Muhammad SAW bersabda.
“Saya bertemu Ibrahim. Dan akulah keturunannya yang paling mirip dengannya.” SDM. al-Bukhari dalam Kitab al-Anbiya.8. Rasulullah di Sidratul Muntaha
Saat memasuki Sidratul Muntah, malaikat Jibril memberi izin untuk undur diri agar tidak mengikuti Rasulullah. Dalam kesempatan itu, hanya Nabi Muhammad SAW yang disebut-sebut pernah berdialog dengan Allah.
Ia sudah bisa melihat Tuhan dengan persepsinya dan melihat segala sesuatu yang tidak bisa digambarkan dengan bahasa dan di luar jangkauan otak manusia.
Sesampainya di Sidratul Muntah salam yang terucap dari bibir Rasulullah adalah, “Attahiyatul mubarakatus shalawatu lillah.” –Dijawab Allah, “Assalamu alaika ayyuhan-nabiyy warahmatullahi wabarakatuh.” – Rasulullah kembali menjawab, “Assalamu ‘alaina wa’ala ibadillahis salihin.”
Ajaran inilah yang menjadi ajaran shalat tahiyat.
Di sana nabi mendapat perintah untuk shalat lima puluh waktu. Namun Nabi Musa menyarankan untuk mengurangi urutan shalat hingga akhirnya ditetapkan menjadi 5 waktu.