Denpasar – Sembilan petarung Indonesia akan menghadapi China pada turnamen One Pride MMA yang digelar di Arts Center, Denpasar, Bali pada 7-8 Juni 2024 (WLF).
Ketua Komite Seni Bela Diri Indonesia (KOBI) Anindra Ardiansyah Bakrie mengatakan petarung Indonesia dan Tiongkok belum pernah bertemu di atas ring.
Ardi, di Bali pada Kamis, 6 Juni 2024 mengatakan, “Para pejuang belum pernah bertemu satu sama lain. Kami melihat ketegangan antar petarung sangat panas.”
Dijelaskannya, Hal Kibir baru pertama kali digelar di luar ruangan untuk dinikmati masyarakat.
“Kami ingin semua bisa menikmati. Ketika One Pride, KOBI dan WLF melakukan ini, itu benar-benar pertarungan. Ini akan menjadi pertarungan. Dan kami ingin mengutamakan keterampilan,” jelasnya.
Tahun ini Pride One juga menawarkan kesempatan bagi para penggemar MMA dari semua lapisan masyarakat. Ardi mengatakan, tiket dijual di tempat dengan harga murah Rp 50 ribu.
“Kami ingin menargetkan penonton Bali sebanyak 2.000 orang,” kata Ardi.
Ardi meyakini laga kali ini akan menjadi ajang seru yang mampu meningkatkan animo masyarakat terhadap olahraga MMA
Di sisi lain, manajer One Pride MMA Fransino Tirta mengatakan pertarungan akan berlangsung bersama UFC. Ia berharap petinju Indonesia bisa mengalahkan petinju Tiongkok.
“Jadi sangat penting bagi petinju Indonesia untuk membuktikan bahwa mereka tidak bagus di kandang sendiri dan bisa langsung mengalahkan lawannya dari China,” kata Fransino.
Sebaliknya, Denpasar dipilih sebagai venue karena selama ini MMA hanya berlangsung di Canggu.
“Biasanya diadakan di klub-klub dan pesta besar. Penduduk setempat tidak bisa menontonnya. Makanya kami datang ke sini untuk menghibur para penggemar MMA lokal. Kami tahu bahwa Denpasar adalah ibu kota Bali, jadi kami berharap penontonnya tidak hanya orang asing. tapi juga masyarakat Bali untuk menikmati MMA sebagai mata pencaharian,” kata Fransino.