JAKARTA – Pejuang Nine One Pride MMA Indonesia akan tampil di laga internasional pada Juni 2024. Mereka menghadapi petarung asal Tiongkok berkat kerja sama One Pride MMA dan Wu Lin Feng (WLF).
Juara Baru One Pride MMA King Size telah berkolaborasi dengan promotor Tiongkok. Ini merupakan pertarungan pertama yang diadakan di Bali antara petarung Indonesia dan Tiongkok.
CEO One Pride MMA Francino Tarta mengatakan sembilan petarung telah dipilih untuk bertarung di Tiongkok. Mereka adalah Suwardi, Windri Pattima, Ronald Mastrana Siahaan, Firman Muharram, Gugun Gusman, Deni Daffa, Rama Supandi, Sukma Prawira dan Mario Satya Wirawan.
“Kami memiliki sembilan pendekar One Pride yang akan menghadapi sembilan pendekar Wu Lin Feng,” kata Francino Tarta dalam siaran pers di Jakarta, Kamis, 25 April 2024.
Pejuang kebanggaan itu Swadi, Windari, Ronald Mastran Ceyhan, Farman Muharram, Gagan Gusman, Danny Dufa, Rama Sapandi, Sukma Praveera, Mario Satya, imbuhnya.
Francino menambahkan, para petarung tersebut dipilih karena merupakan petarung terbaik One Pride MMA.
“Mereka adalah petarung terbaik di One Pride yang jadwalnya sesuai dengan jadwal pertarungan antara One Pride dan WLF,” kata Francino.
Francino mengatakan laga ini bisa dikatakan menjadi ajang pembuktian para petarung MMA Indonesia di kancah internasional. Pasalnya petarung MMA asal Tiongkok juga merupakan petarung kuat di Asia.
Tentu ini menjadi bukti bagi pesilat Indonesia apakah kita bisa mengalahkan pesilat internasional, dalam hal ini menurut saya Tiongkok, salah satu pesilat terkuat di Asia, merupakan tantangan yang besar, ujarnya.
Swardi terpilih mengatakan persiapan pelatihan menghadapi konflik internasional pada bulan Juni akan dimulai setelah libur Idul Fitri. Pasalnya, rekan satu timnya yang merupakan sahabat Asta MMA Bogor juga sedang berlibur.
Persiapan kita mulai setelah libur lebaran. Semua tim libur. Baru minggu ini kita mulai, kata Swaridi.
Petarung bernama Bacik Lao ini mengatakan, “Persiapan awal akan dilakukan seperti biasa, akan menciptakan semua strategi, mulai dari recovery, strike, finishing atau grappling dengan teknik berbeda-beda.”