JAKARTA – Jumlah kasus DBD di Indonesia hingga minggu ke-11 tahun 2024 cukup tinggi. Terdapat 35.556 kasus demam berdarah dengan 290 kematian.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Imran Pambudi mengungkapkan, deteksi dini penting dilakukan pada kasus demam berdarah di Tanah Air untuk menghindari akibat yang fatal. Buka informasi lebih lanjut.
“Satu hal yang penting adalah dalam hal angka kematian, penting untuk mendeteksi kasus DBD sedini mungkin. Karena saat ini belum banyak terapi berupa terapi cairan. “Kalau ketemu secepatnya bisa dimonitor dehidrasinya,” ujarnya pada Kamis, 21 Maret 2024 di acara #Ayo3mplusDBDvaccine di Jakarta Selatan.
Lalu bagaimana cara mendeteksi kasus DBD sejak dini? Gejala demam berdarah apa yang harus diwaspadai orang tua di rumah? Selain itu, kasus DBD yang berujung kematian lebih banyak terjadi pada anak usia 5 hingga 14 tahun. Imran menjelaskan, penting untuk memantau perjalanan demam yang terjadi pada anak.
“Gejala awal demam berdarah sama dengan virus lain, suhu tinggi. Pada penyakit yang disebabkan oleh virus lain, perbedaannya adalah suhu turun pada hari ketiga hari kelima. Suhu tubuh turun, namun biasanya penurunan suhu ini tidak dibarengi dengan perbaikan kondisi. “Dari panas ke dingin (suhu badan) harus lebih segar, mau makan harus hati-hati dengan sakit maag,” ujarnya.
Imran juga mengatakan, orang tua tidak perlu lagi menunggu tiga hari jika anaknya demam. Sebab saat ini sedang dilakukan Kajian Non Struktural 1 (NS1).
Skrining NS1 merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi keberadaan suatu protein, yaitu protein yang termasuk dalam virus dengue penyebab demam berdarah dengue atau DBD. Dengan pemeriksaan ini, virus bisa terdeteksi dengan cepat, sudah sejak gejala pertama.
“Sesegera mungkin. Tidak perlu (menunggu tiga hari sebelum tes) karena sekarang sudah ada tes NS1 yang bisa mendeteksi antigen virus. Jadi kita tidak perlu lagi mendeteksi antibodi karena butuh waktu. “Sekarang dengan NS1, antibodi bisa terdeteksi,” ujarnya.
Pemeriksaan NS1 sendiri juga tersedia gratis di puskesmas. Oleh karena itu, pemeriksaan ini dapat segera dilakukan jika orang tua mencurigai adanya risiko demam berdarah pada anaknya.