Titik Kumpul – Masa gencatan senjata berlanjut hingga hari ini dengan pertukaran tahanan antara tentara Israel dan pasukan Hamas Palestina. Namun tampaknya rezim Zionis sudah tidak sabar untuk kembali melancarkan perang di Jalur Gaza.
Setelah kompromi Qatar, IDF telah menunjukkan kesiapannya untuk melawan serangan tersebut dan bersiap untuk membebaskan 150 tahanan wanita dan remaja Palestina dari penjara.
Di sisi lain, brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, membebaskan 50 tahanan, termasuk mereka yang disandera dalam serangan 7 Oktober 2023.
Sementara proses gencatan senjata dan pertukaran tahanan sedang berlangsung, pensiunan Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant memang kembali berperang.
Dalam kunjungannya ke Brigade Infanteri Givati, mantan komandan markas besar IDF di selatan menegaskan bahwa Israel akan mengerahkan kekuatan tempur dalam jumlah besar setelah gencatan senjata selesai.
Tak hanya itu, Gallant juga berjanji akan menyerang seluruh Gaza pada pertempuran selanjutnya.
“Sekarang Anda punya waktu beberapa hari,” kata Gallant seperti dikutip kantor berita Rusia TASS.
“Kami akan menyerang lagi dan kami akan menggunakan kekuatan yang sama dan kami akan berperang di seluruh Jalur Gaza,” ujarnya.
Politisi Partai Likud juga mengancam akan melakukan serangan udara, artileri, dan serangan tank.
Setelah Jalur Gaza dihancurkan, maka akan diserang oleh teroris oleh infanteri yang didukung Caterpillar D9, yang akan menghancurkan bangunan-bangunan di kota tersebut.
“Anda akan mempersiapkan sesuatu yang lebih sehingga [Hamas] akan menghadapi pemboman angkatan udara terlebih dahulu,” kata Gallant First.
“Setelah itu, tank dan artileri ditembakkan, serta peluru D9 (clearing), dan terakhir infanteri melepaskan tembakan,” imbuhnya.