Titik Kumpul – Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat menular melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi seperti tikus, sapi, anjing, dan babi.
Leptospirosis dapat ditularkan melalui urin hewan yang membawa bakteri Leptospira, dan manusia juga dapat terpapar urin hewan atau bersentuhan dengan air atau tanah yang terkontaminasi.
Saat musim hujan sebaiknya lebih berhati-hati karena di sekitar Anda akan banyak genangan air yang dapat menjadi sumber penularan penyakit leptospirosis, kata Kementerian Kesehatan, Senin. 25 Maret 2024: Penyebab penularan leptospira pada manusia.
Bakteri Leptospira interrogans penyebab leptospirosis ditularkan oleh hewan lain. Bakteri ini dapat hidup di ginjal hewan selama beberapa tahun tanpa menimbulkan gejala. Beberapa hewan yang dapat menyebarkan bakteri Leptospira adalah:
1. Seekor anjing
2. Babi
3. Kuda
4. Sapi
5. Gejala leptospirosis pada tikus
Tak hanya itu, penyakit leptospirosis juga memiliki gejala yang pasti dialami oleh setiap penderitanya, antara lain:
1. Panas
2. Sakit kepala
3. Mual, muntah dan kehilangan nafsu makan.
4. Diare
5. Mata merah
6. Nyeri otot
7. Sakit perut
8. Bintik merah pada kulit yang tidak kunjung hilang jika ditekan. Penularan leptospirosis
Timbulnya penyakit leptospirosis yang mulai menyebar pada tubuh manusia antara lain:
1. Kontak kulit dengan urin hewan pembawa bakteri Leptospira.
2. Kontak kulit dengan air dan tanah yang terkontaminasi urin hewan pembawa bakteri Leptospira.
3. Mengonsumsi makanan yang mengandung urin hewan yang mengandung bakteri penyebab leptospirosis.
Bakteri Leptospira dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, baik kecil maupun besar, seperti laserasi. Mereka juga bisa masuk melalui mulut, hidung, mata dan sistem pencernaan. Pencegahan leptospirosis
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengurangi kemungkinan penularan leptospirosis ke dalam tubuh, antara lain:
1. Saat bekerja di lingkungan yang berisiko penularan Leptospira, gunakan pakaian pelindung, sarung tangan, sepatu, dan pelindung mata.
2. Tutupi luka dengan plester kedap air, terutama yang bersifat alami.
3. Hindari kontak langsung dengan air yang terkontaminasi, seperti saat berenang atau mandi.
4. Minumlah air minum yang terjamin kebersihannya.
5. Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang hewan.
6. Jaga kebersihan lingkungan.
7. Vaksinasi hewan atau hewan peliharaannya