Titik Kumpul Lifestyle – Mokh Alfin Ramdhani alias Dhani mengejutkan banyak orang dalam perjalanannya dari seorang gamer menjadi pembuat konten sukses di TikTok.
Berasal dari Kota Pasuruan, Jawa Timur, Dani mengungkapkan bahwa kecintaannya terhadap game Free Fire sejak usia 13 tahun ternyata tidak seburuk yang dikira banyak orang. Silakan, oke?
Ia membagikan aktivitas bermain gamenya melalui akun TikTok @dhanihehee yang memiliki 3,2 juta pengguna. Namun, usahanya belum berakhir; Dhani berhasil membangun bisnis sendiri di bidang yang sama dengan menjual akun dan mengelola situs top-up game.
Senang sekali bisa memberikan kesempatan kerja kepada orang lain di usia yang masih muda. Sekarang saya selalu fokus membuat konten, menjual akun, dan mendirikan website Freefire, kata Dani di Jakarta.
Danhi meraih prestasi di masa mudanya dengan penuh perjuangan. Kisah suksesnya dimulai saat ia masih duduk di bangku SMA, bermodalkan ponsel Android sederhana.
“Saya mengenal Freefire sejak tahun 2018, sebelum saya melihat teman saya bermain Freefire. Sejak saya melihat teman saya bermain, saya sangat ingin memilikinya di ponsel. Akhirnya saat itulah kakak saya menelpon saya,” kata Dani.
Dengan ponsel pertamanya, Dani langsung download free fire untuk bertarung bersama teman-temannya.
Saat itu saya menambahkan game ini. Saya berkata pada diri sendiri, ‘Saya ingin menjadi YouTuber seperti Frontal Gaming 2019’. Saya menambahkan, saya melihat hal-hal berbeda, seperti kencan virtual, kurang tidur selama pandemi COVID-19, dan Aku capek terus-terusan dibantah orangtuaku,” ungkapnya.
Untuk pertama kalinya, Dhani mencoba peruntungan di bidang kompetisi. Bermodalkan ponsel sederhana, Dhani mengikuti berbagai lomba baik offline maupun online.
“Tujuan saya adalah menjadi pro gamer, seperti EVOS.MR05 yang saat itu sangat sukses di tahun 2020 hingga 2021, namun sayang sekali ponsel yang dirancang untuk gaming tidak layak digunakan, sehingga meninggalkan saya. Tersingkir dari persaingan,” ujarnya.
Pada tahun 2021, Dhani berencana membuat platform game online. Kontes ini terbuka dengan biaya masuk yang wajar.
“Waktu itu banyak sekali lomba-lomba yang dilakukan secara online. Lomba-lomba ini sering disebut dengan FT atau lomba kecepatan. Tapi karena hp kentang, saya jadi kesulitan mengatur lombanya, karena misalnya hp panas, mati sendiri, alhasil kalah mainnya,” kata Dani.
Berbekal ilmu yang didapat dari berbagai tantangan, Dhani belajar bagaimana menyelenggarakan kompetisi olahraga. Akhirnya, ia mampu meyakinkan orang tuanya dan komunitasnya bahwa ia bukanlah satu-satunya penyebab masalah tersebut.
“Saya melakukan perjalanan singkat selama beberapa bulan, uang mulai menumpuk, dan alhasil saya bisa membeli ponsel yang lebih bagus. Belilah,” kata Dani.
Tak hanya sukses membuat kontes, Dhani pun aktif berbagi konten di TikTok. Dengan slogan uniknya ‘Busted’, Dhani dikenal sebagai pemain bebas agen.
Konten TikTok meledak dengan fitur ‘Busted’. Sejujurnya saya kaget, saya tidak menyangka akan diundang oleh Grena. Pada usia 16 tahun, dari desa, saya pergi ke Jakarta untuk bertemu dengan pembuat TikTok lainnya,” ujarnya.