JAKARTA – Kabar tentang Vladimir Ugrumov, seorang pendeta Rusia yang mengabdikan dirinya pada Gereja Ortodoks selama 15 tahun dan memutuskan masuk Islam setelah peristiwa yang menjungkirbalikkan hidupnya, menjadi viral di Internet.
Jalan seorang Muslim Vladimir Ugrumov dimulai dengan fakta bahwa seorang gadis Kristen yang tinggal di sebelahnya masuk Islam.
Pendakian gadis itu menarik perhatian Vladimir Ugrumov, yang kemudian memulai studi Islam. Tujuannya adalah untuk memahami alasan keputusan banyak orang meninggalkan agama Kristen dan memeluk Islam.
Ugryumov, dilansir Selasa, 2 April 2024, dalam “Pesan Islam”, mengaku dalam perjalanan mempelajari Islam, ia menemukan banyak kesamaan antara Kristus dan Islam.
Umat Islam ibarat umat Kristiani yang mencintai dan menghormati Yesus Kristus dan Bunda Maria serta meyakini segala mukjizat yang dilakukan Yesus, dimulai dari keyakinan bahwa Yesus mampu menyembuhkan orang sakit, menyembuhkan orang depresi, menyembuhkan penderita kusta, dan menghidupkan kembali orang mati. kehidupan.
Semua itu ia lakukan atas izin Tuhan Yang Maha Kuasa dan yakin bahwa Tuhan mengangkatnya ke surga dan dia (Isa) akan kembali ke bumi.
Pendeta terkenal Amerika Hilarion Higi memutuskan untuk masuk Islam. Hilarion Hagi resmi masuk Islam pada 22 Februari 2023, setelah lama tertarik pada Islam.
Seorang pendeta Katolik terkemuka Amerika telah secara terbuka mengeksplorasi keyakinan dan pandangannya selama beberapa bulan terakhir. Ia mengumumkan niatnya untuk pindah agama pada Oktober 2022.
Masuk Islam dan merasa seolah kembali ke rumah, Hilarion Higi 20 tahun lalu merasakan api Islam berkobar di jiwanya. Perjalanannya menuju Islam dimulai di sebuah pusat Islam kecil di kota universitas di Rust Belt of Appalachia.
Hilarion Higee yang disambut hangat umat Islam mengaku belum pernah merasakan keramahtamahan dan kehangatan seperti yang diterimanya setelah memutuskan masuk Islam.
Setelah masuk Islam, Hilarion tidak lagi mengenal Higi dengan nama lamanya. Sekarang namanya adalah Saeed Abdul Latif.
Mantan pendeta itu juga mengatakan, ketika menerima telepon dan pesan dari seluruh dunia, sebagian besar berasal dari orang-orang yang menanyakan alasan keputusannya menolak Kristus dan masuk Islam.