JAKARTA – Tren jual beli sepeda motor bekas meningkat signifikan menjelang Idul Fitri dan setelah mudik Idul Fitri.
Banyak orang yang membutuhkan kendaraan untuk pulang ke kota karena lebih hemat dan praktis.
Kemudian, setelah masa mudik usai, tren jual beli sepeda motor bekas juga tinggi karena sebagian masyarakat memutuskan untuk mengganti kendaraannya setelah digunakan untuk perjalanan jarak jauh.
Fachru Akbar, tim pemasaran Sahabat Motors, dealer sepeda motor bekas, mengatakan demikian.
“Saya hitung kemarin sebelum lebaran, dari 1 April hingga 8 April 2024 sudah terjual 35 unit,” kata Akbar kepada Titik Kumpul Otomotif, Selasa, 16 April 2024.
Menurut Akbar, banyak pembeli yang menggunakan sepeda motor bekas tersebut untuk bepergian ke kota.
“Mungkin banyak yang pakai untuk pulang, karena prosesnya juga lebih cepat, jadi tidak punya waktu untuk pulang, tidak perlu waktu lama untuk memprosesnya, bayar, cek surat, bisa dibawa langsung ke rumah”, jelasnya.
Lebih lanjut, di penghujung musim mudik lebaran, Akbar mengungkapkan cukup banyak masyarakat yang menjual mesinnya namun tidak banyak. Ia mengatakan, sebagian besar masyarakat lebih memilih menjual sepeda motor pada waktu-waktu tertentu.
“Setelah lebaran memang ada yang berjualan, tapi sebenarnya waktu jualan sepeda motor itu di pertengahan tahun, saat anak-anak masuk sekolah. Wah banyak sekali. Itu tradisi dan siklus tahun. Semacam itu tahun ini,” kata Akbar.
Sementara itu, Songsi Motor, salah satu dealer sepeda motor bekas, mengatakan tidak ada perbedaan antara musim mudik lebaran dengan hari biasa di rumahnya.
Saat dihubungi Titik Kumpul Otomotif, Darwin Danubrata dari Songsi Motors menjelaskan, “Kalau memang tidak ada bedanya, paling tidak ada yang datang ke tempat kami menjual sepeda motornya setelah kami pulang, tapi kami tidak tanya kenapa.”
Darwin menambahkan, sudah 15-20 orang yang menjual sepedanya ke dealer.
“Secara keseluruhan, setidaknya ada 15-20 (orang) yang menjual sepeda motor setelah mudik lebaran,” tutupnya.