Papua – Hidayah merupakan anugerah dari Allah yang diberikan kepada siapapun yang Dia kehendaki, tanpa memandang asal usul, status sosial, atau kedudukannya. Hal ini juga dibuktikan dengan pengalaman Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.
Baru-baru ini, jenderal berpangkat tertinggi ketiga itu menjalani proses masuk Islam setelah mengucapkan syahadat dan akhirnya resmi masuk Islam. Apa yang menyebabkan Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri memeluk Islam?
Dikutip dari tayangan YouTube DUNIA MUALLAF II, Senin 18 Maret 2024, Mathius D Fakhiri lahir pada 6 Januari 1968. Ia merupakan perwira tinggi Polri yang menjabat Kapolri sejak 18 Februari. 2021. Kepolisian Daerah Papua atau Kapolda.
Irjen Mathius D Fakhiri mungkin merupakan lulusan terbaik Akpol tahun 1990. Ia punya pengalaman di Brimob. Selain itu aslinya dari Papua bagian selatan.
Sepanjang karirnya, Mathius juga menjabat sebagai Kapolda Jayapura. Ia memiliki seorang istri bernama Rafatul Eva Mulkia. Pasangan suami istri ini dikaruniai 4 orang anak.
Pendidikan formal Irjen Mathius dimulai di Sekolah Dasar Institut Pendidikan Kristen Merauke yang berhasil diselesaikannya pada tahun 1981.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, ia melanjutkan ke Sekolah Menengah YPPK Santo di Wamena dan lulus pada tahun 1984. Kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di Sekolah Menengah Umum 2 Jayapura dan berhasil lulus pada tahun 1987.
Keseriusan Irjen Mathius di bidang kepolisian terlihat saat ia mendaftar di akademi kepolisian dan lulus pada tahun 1990 dengan pangkat inspektur polisi kedua.
Karier profesionalnya diawali dari penugasan pertama di Polres Palangkaraya, Polda Kalimantan Selatan.
Ia memiliki pengalaman luas di lapangan, termasuk partisipasi dalam operasi militer seperti Operasi Seroja di Timor Timur. Serta meliput pemberontakan di Papua dan kampanye perdamaian Kartenz. Alasan Kapolda Papua Masuk Islam.
Sebelum masuk Islam, Kapolda Papua merupakan penganut agama Hindu. Dalam jumpa pers beberapa waktu lalu, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri angkat bicara mengenai perjalanan spiritual yang akhirnya mengantarkan dirinya memeluk Islam.
Menurutnya, proses perjalanan ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui pembelajaran dan pemahaman mendalam terhadap ajaran agama Islam.