Jakarta – Penemuan terowongan menakjubkan di salah satu candi di reruntuhan kota kuno Taposiris Magna memberi titik terang dalam pencarian makam Cleopatra.
Berdasarkan catatan sejarah, Cleopatra dikabarkan dimakamkan di samping jenderal Romawi Mark Antony, suaminya. Meski demikian, para arkeolog terus meneliti dan menemukan bukti kuat mengenai lokasi makam tersebut.
Dilansir Titik Kumpul Tekno dari Britanica, Rabu 31 Januari 2024, Cleopatra yang dikenal sebagai Ratu Mesir Kuno dan sering disebut ‘Firaun Wanita’ menjadi fokus penelitian tim arkeolog yang dipimpin oleh Kathleen Martinez dari Universitas San Domingo selama lebih dari 20 tahun.
Dalam pencariannya, Martinez dan timnya menemukan terowongan sepanjang 1.305 meter yang terletak 13 meter di bawah tanah di dalam reruntuhan. Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir menyebut penemuan terowongan kuno itu sebagai ‘keajaiban’.
Kuil Taposiris Magna, didirikan sekitar 280 SM oleh Ptolemy II, putra jenderal terkenal Alexander Agung dan salah satu nenek moyang Cleopatra, diyakini didedikasikan untuk dewa Osiris dan ratunya, dewi Isis, menurut informasi dari sekelompok arkeolog.
Keduanya diyakini dekat dengan Cleopatra. Koin-koin bertuliskan nama dan rupa Cleopatra dan Alexander Agung ditemukan di terowongan. begitu juga patung Isis. Terowongan ini diukir dari batu Mesir.
Lubang kuburan berisi kuburan Yunani-Romawi juga ditemukan di kuil. Ada kemungkinan Cleopatra dan suaminya Mark Antony dimakamkan di makam yang sama.
Penelitian di masa depan mungkin akan menghasilkan lebih banyak informasi mengenai apakah terowongan tersebut dapat mengarah ke makam yang telah lama hilang.
Tahap selanjutnya adalah menjelajahi laut Mediterania di dekatnya. Antara tahun 320 dan 1303 M, serangkaian gempa bumi melanda wilayah tersebut. Akibatnya sebagian candi roboh dan ditelan ombak.
Kepala marmer juga ditemukan di lokasi candi. Terlepas dari apakah makam itu ditemukan atau tidak, penggalian reruntuhan yang cermat dapat memberi tahu kita lebih banyak tentang kota kuno misterius tersebut.
Sejauh ini, beberapa harta karun telah ditemukan di terowongan tersebut. Ini termasuk pecahan tembikar dan balok batu kapur berbentuk persegi panjang.
Menurut catatan sejarah, ketika Mark Antony tewas dalam pelukannya pada tahun 30 SM, Cleopatra langsung bunuh diri. Wanita tersebut diduga sengaja membiarkan ular berbisa itu menggigitnya.
Momen kematian telah diabadikan dalam seni dan sastra. Namun lebih dari dua milenium kemudian, hanya sedikit yang diketahui tentang keberadaan jenazahnya.
Serangkaian petunjuk membuat Martinez percaya bahwa makam Cleopatra mungkin terletak di Kuil Osiris di reruntuhan kota Taposiris Magna, di pantai utara Mesir, tempat pertemuan Sungai Nil dengan Laut Mediterania.
Menurut Martinez, Cleopatra pada masanya dianggap sebagai titisan manusia dewi Isis. Belakangan, Antony dipandang sebagai dewa Orisis, suami Isis.
Martinez percaya bahwa Cleopatra mungkin memilih untuk menguburkan suaminya di kuil untuk menyembunyikan mitos ini. Dari 20 kuil di sekitar Aleksandria yang ia pelajari, Martinez mengatakan bahwa tidak ada tempat, struktur, atau kuil lain yang memiliki kondisi sebanyak kuil Taposiris Magna.
Pada tahun 2004, Martinez menyampaikan teorinya kepada Zahi Hawass, seorang arkeolog Mesir yang saat itu menjabat sebagai menteri barang antik Mesir. Dan setelah bertahun-tahun mencari, Martinez merasa sedang mendekati makam Cleopatra
Penggalian sejauh ini menunjukkan bahwa kuil tersebut didedikasikan untuk Isis yang menurut Martinez merupakan tanda lain bahwa makam yang hilang itu berada di dekatnya dan juga merupakan terowongan bawah air.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, pesisir negara tersebut telah terkena dampak gempa bumi selama berabad-abad. Bencana alam tersebut menyebabkan sebagian Magna Taposiris roboh dan tenggelam terhantam ombak.
Di sinilah Martinez dan timnya melihat lebih jauh. Meski masih terlalu dini untuk mengetahui ke mana arah terowongan ini.
“Jika terowongan ini benar-benar mengarah ke makam Ratu Cleopatra, maka ini akan menjadi penemuan terpenting abad ini,” ujarnya.