Titik Kumpul – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok turun tangan menyelesaikan konflik antara Pondok Pesantren (Ponpes) Khoirur Rooziqiin dengan warga sekitar. Dalam waktu dekat, Kecamatan Beji akan menjadi perantara antara ruang tamu dengan ahli waris pemilik tanah yang memanfaatkannya sebagai akses sementara.
“Rencananya kami akan melakukan mediasi di Kantor Kecamatan Beji dengan mempertemukan pihak-pihak terkait, termasuk para ahli waris tanah, sehingga tercapai musyawarah atau keputusan. Penyebabnya, Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin saat ini tidak memiliki akses pintu gerbang, kata Bupati Beji Hendar Fradesa.
Mereka mengatakan pemerintah selalu ada untuk menyelesaikan konflik ini. Salah satunya adalah membantu intervensi agar pesantren bisa mendapat akses sementara dari warga.
“Kemarin saat pemilik tanah menutup kembali, kami atas nama Forkopimcam Kecamatan Beji meminta agar dibuka kembali hingga tercapai kesepakatan untuk membeli tanah tersebut kepada ahli waris,” ujarnya.
Semoga kita bisa segera menyelesaikan masalah ini. Agar tidak ada lagi konflik antara pemukiman Islam dengan warga sekitar. Sementara itu, Forkopimcam Beji meminta ahli waris tanah untuk membuka kembali jalan menuju pesantren.
“Kami berharap ada titik temu. Kalau ada titik temu, saya kira masalah ini akan selesai. Komitmennya sampai Senin kemarin akses jalan masih terbuka. Keputusan selanjutnya menyusul kesepakatan hari Kamis.” ,” dia berkata.
Timnya terus berupaya mencari upaya tulus untuk menyelesaikan perselisihan tersebut. Sebab, saat ini akses yang diberikan warga hanya bersifat sementara.
“Kami ingin sampaikan kepada ahli waris bahwa sekarang pastikan dulu akses jalan sampai ada titik dimana sekolah Islam ini harus memiliki akses yang baik,” tutupnya.
Baca artikel pendidikan lainnya di tautan ini.