Titik Kumpul – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan serangan terhadap Jalur Gaza tidak akan berhenti meski ada gelombang tekanan internasional.
Sudah lebih dari dua bulan tentara Israel menyerang Gaza, Palestina. Selama kurun waktu tersebut, tentara Israel membunuh sekitar 18.608 warga sipil.
Berkedok menghancurkan Hamas, bersama sayap militernya, Brigade Izz ad-Din al-Qassam, militer Israel terus menyerang Gaza melalui darat dan udara.
Namun, faktanya Brigade al-Qassam masih menghantui Pasukan Pertahanan Israel saat mereka menerobos masuk ke Gaza. Tidak hanya tentara Hamas, tentara Israel juga menghadapi tentara Jihad Islam Palestina lainnya.
Komunitas internasional terus mengutuk pembunuhan anak-anak di Gaza yang dilakukan tentara Israel. Beberapa negara mendesak Netanyahu untuk segera menerima opsi gencatan senjata.
Namun, Netanyahu tidak peduli dengan pandangan dunia Israel secara keseluruhan. Ia menegaskan, Israel akan terus menyerang Gaza hingga Hamas hancur.
“Kami akan melanjutkannya sampai akhir, tidak ada keraguan,” kata Netanyahu seperti dikutip militer Titik Kumpul, menurut Los Angeles Times.
“Saya mengatakan ini meskipun ada rasa sakit yang luar biasa dan tekanan internasional, tidak ada yang bisa menghentikan kami,” katanya.
Menurut laporan Titik Kumpul Military dari Timur Tengah lainnya, pemantau militer Israel kembali melancarkan serangan udara di wilayah Palestina, khususnya di kota perbatasan Rafah, pada Kamis, 14 Desember 2023.
Seorang reporter Associated Press mengatakan sedikitnya 27 warga sipil Palestina tewas dalam serangan itu. Kebanyakan jenazah yang dilarikan ke rumah sakit terdekat adalah anak-anak dan remaja.
“Mereka adalah anak-anak muda, anak-anak, pengungsi, semuanya duduk di rumah,” kata Merwat Ashour, orang tua warga sipil Palestina dari almarhum.