Kemenkominfo Bakal Terbitkan Mudikpedia

VIVA Tekno – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan merilis Mudikpedia dalam waktu dekat. Platform ini berisi informasi mudik dan lebaran 1 Idul Fitri 1445 H.

“Sekarang sedang kami persiapkan. Di dalamnya memuat segala informasi arus mudik dan mudik, termasuk CCTV jalan tol dan peta lokasi pemudik yang biasa melintas,” kata Dirjen Informasi dan Komunikasi Tol. Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong dalam keterangan resmi, Senin, 18 Maret 2014

Ia juga mengingatkan pemerintah untuk memperhatikan seluruh peralatan dan loket untuk mencegah penumpukan pendapatan.

Usman tak lupa mengimbau warga untuk mudik menggunakan berbagai pilihan angkutan umum dan menggunakan sepeda motor/roda dua yang berbahaya untuk jarak jauh.

“Sebaiknya kita mudik menggunakan kendaraan umum. Banyak kementerian dan lembaga (K/L) atau pemerintah daerah yang memberikan mudik gratis dan pemerintah menambah atau memperbanyak jalurnya,” jelasnya.

Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu destinasi wisata yang digemari masyarakat saat libur lebaran. Tahun lalu lebih dari setengah juta wisatawan mengunjungi banyak tempat wisata di sana. Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau Idul Fitri 2024, berbagai persiapan dilakukan baik dari segi keselamatan, kesehatan, kebersihan, dan kenyamanan.

Berdasarkan perkiraan pendapatan rumah tahun lalu, volume kendaraan yang menggunakan jalan Pantura (tanpa tol) lebih tinggi sebesar 66 persen atau sekitar 2,4 juta kendaraan dibandingkan kendaraan di jalan Cikopo-Palimanan atau Cipali yakni 1,2 juta kendaraan. . Kasus sepeda motor banyak digunakan mencapai 86 persen.

Pengendalian pergerakan masyarakat akan didukung oleh 127 titik lalu lintas dan 12 meteran lalu lintas yang mengangkut angkutan mudik lebaran seperti sepeda motor, mobil ringan, dan kendaraan besar.

Perjalanan wisata lebaran H+1 juga diwajibkan di beberapa tempat, seperti Puncak, Lembang, Pangandaran dan Pelabuhanratu. Jika kondisi lalu lintas di Tol Batavia-Cikampek (Japek) normal, maka Tol Japek dan Tol Cipali akan berjalan normal di kedua arah.

Jika terjadi kemacetan, penghitungan akan dilakukan dengan satu jalur mulai dari kilometer (Km) 47 Tol Japek sampai dengan Vm 96 Tol Cipali. Untuk kondisi tidak terduga, metode tersebut akan diterapkan pada perhitungan dua jalur Tol Japek, dimulai dari 47 km hingga 70 km, kemudian dilanjutkan satu arah dari 70 km hingga 188 km hingga alun-alun Palimanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *