Mengenal NPD, Gangguan Kepribadian Narsistik yang Membuat Seseorang Terlalu Percaya Diri

VIVA Tekno – NPD merupakan singkatan dari Despicable Personality Disorder. Kondisi ini menggambarkan penyakit mental seseorang yang mempunyai perasaan berlebihan terhadap dirinya sendiri.

Mereka memang perlu dipuji dan merasa lebih penting dibandingkan orang lain. Meski tampil percaya diri, mereka sering kali kritis dan tidak peduli dengan perasaan orang lain.

Perlu diketahui bahwa kepribadian narsistik normal tidak sama dengan NPD. Narsisme yang normal umumnya tidak mengganggu kehidupan sosial atau hubungan dengan orang lain. Di sisi lain, NPD dapat menimbulkan masalah dalam hubungan dengan orang lain dan dalam kehidupan sehari-hari.

Siapapun dapat menderita jenis gangguan kepribadian yang disebut narsisme, namun laki-laki lebih mungkin menderita daripada perempuan. Penyakit ini biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja dan dapat berlanjut hingga dewasa akhir.

Menurut laporan dari Siloam Hospitals, berikut penjelasan masing-masing jenis gangguan kepribadian narsistik.

1. Nampak narsis

Narsisme yang terlihat, juga dikenal sebagai narsisme muluk, menunjukkan arogansi, daya saing, terlalu percaya diri, dan kurangnya empati. Orang narsis sering kali terlalu banyak bicara tentang kemampuannya sendiri dan merendahkan orang lain. Narsisme terselubung

Orang dengan narsisme terselubung, juga dikenal sebagai narsisme terselubung, memiliki sikap permusuhan yang berlawanan dengan yang terang-terangan. Mereka percaya bahwa mereka lebih baik dari orang lain, tapi mereka tidak menunjukkannya di depan umum, mereka hanya menyimpannya di dalam hati.

Namun, orang dengan tipe narsisme ini cenderung egois, kurang empati, dan membutuhkan perhatian lebih dari orang lain. Mereka juga sering menganggap dirinya sebagai korban ketika mereka yakin bahwa dunia tidak melihat potensi yang dimilikinya sehingga membuat mereka rentan mengalami depresi.3. Narsisis antisosial

Narsisme (narsisme antisosial) merupakan salah satu jenis narsisme yang gejalanya hampir sama dengan narsisme yang terlihat, namun penderitanya cenderung menganiaya orang lain tanpa merasa bersalah.

Pengidap fobia sosial sering kali menyimpan dendam dan sulit memaafkan orang lain. Mereka juga cenderung mulai berdebat dengan orang lain dan selalu merasa kompetitif atau ingin menang. 4. Narsisme prososial

Orang dengan narsisme prososial selalu berperilaku baik, namun tujuannya adalah mendapatkan perhatian dan persetujuan orang lain. Parasosial mengharapkan pujian atau validasi agar mereka merasa baik dan bangga pada diri mereka sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *