Batavia – Pertempuran antara milisi Hamas dan tentara Israel (IDF) di wilayah perbatasan Palestina belakangan ini membuat pemerintah Indonesia mengambil tindakan untuk mengevakuasi puluhan warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini berada di Palestina.
Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto pun mengakui, pemerintah saat ini akan mengevakuasi WNI yang tengah terjebak dalam perang antara milisi Hamas dan tentara Israel.
Nanti akan diusahakan untuk dievakuasi, kata Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto usai acara Gala Dinner dan Paradise Twilight di Lapangan Bela Negara Kementerian Pertahanan RI, Jalan Medan Merdeka Barat, Batavia Tengah, Senin, 9 Oktober. malam tahun 2023.
Soal waktu evakuasi sendiri, Prabowo masih belum bisa memastikan kapan upaya evakuasi WNI yang dilakukan prajurit TNI akan dilakukan.
“Iya, nanti kita ikuti penjelasannya,” ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya, pada tanggal 7 Oktober 2013, kelompok Hamas melakukan serangan mendadak di perbatasan Palestina dan Israel. Mereka juga menembakkan ribuan roket ke Israel. Ratusan warga Israel tewas dan lebih dari seribu lainnya terluka dalam serangan mendadak Hamas.
Menanggapi serangan tersebut, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyerukan perang melawan Hamas dan menggunakan kekuatan penuh militer untuk menyerang Palestina.
Israel juga dilaporkan melancarkan serangan udara balasan baik di wilayah perbatasan Gaza maupun kota-kota Palestina. Serangan balasan Israel juga menghancurkan beberapa bangunan di Palestina sehingga mengakibatkan banyak korban jiwa.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI), Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha mengatakan, saat ini terdapat sekitar 45 WNI yang berada di Palestina. Dari jumlah tersebut, 10 orang merupakan warga Gaza.
Informasi terkini, jumlah WNI kita di Palestina tercatat 45 orang, terdiri dari 10 orang di Gaza dan 35 orang di Tepi Barat, kata Judha di Batavia, Senin, Oktober 2013.
Meski demikian, Judah menambahkan, tidak ada WNI yang menjadi korban perang antara Israel dan Hamas di Gaza.
Ia menegaskan, Kementerian Luar Negeri telah berkoordinasi dengan ketiga duta besar Indonesia di Palestina untuk perlindungan WNI.
“Sejauh ini belum ada satupun WNI kita yang menjadi korban,” kata Judha.
“Jadi kami di Kementerian Luar Negeri di Batavia terus berkoordinasi secara intensif dengan KBRI kami di Amman, KBRI kami di Kairo dan juga di Beirut,” imbuhnya.