Titik KumpulTitik Kumpul – Sejumlah perwira Amerika Serikat (AS) diyakini terlibat dalam pembunuhan warga sipil Palestina dalam Operasi Pedang Besi di Gaza.
Menurut laporan yang dikutip Titik Kumpul Military di TasnimTasnim NewsNews, perwira Amerika dikerahkan untuk mendukung Pasukan Pertahanan Israel (IDF), yang dikatakan berada di bawah tekanan psikologis dan psikologis yang parah.
Serangan pasukan Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan ribuan tentara Israel diyakini berdampak besar terhadap pola pikir pasukan Hamas Palestina yang membunuh ribuan tentara Israel pada 7 Oktober 2023. Hal ini diyakini mempunyai pengaruh besar terhadap pola pikir tentara Zionis.
Sumber anonim mengatakan bahwa dampak Operasi Badai Al Aqsa yang dilakukan tentara Hamas Palestina telah membuat perwira Israel bingung dan tidak mampu mengambil keputusan, bahkan Hamas cabang Palestina menunjuk perwira.
Sumber tersebut mengatakan: “Tekanan psikologis ekstrem yang disebabkan oleh operasi ekstrem perlawanan Palestina (Badai Al-Aqsa) dan kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menimpa Israel menyebabkan kekacauan psikologis dan mental.”
“Terlalu banyak komandan Israel yang tidak bisa mengambil keputusan,” ujarnya seperti dilansir Titik Kumpul Military di Tehran Times.
AS melakukan intervensi dalam serangan gabungan pasukan Israel yang menewaskan banyak warga sipil Palestina.
Sementara itu, komandan AS juga mendesak pasukan Israel untuk tidak melancarkan serangan darat ke Gaza.
Sebab jika tentara Israel masuk ke Gaza melalui jalur darat, risiko kekalahannya sangat tinggi. Pasukan Hamas Palestina diyakini mampu menguasai medan dengan baik dan akan dengan mudah menghabisi pasukan Israel.
Presiden AS Joe Biden sebelumnya telah memperingatkan pasukan Israel untuk tidak menyerang Gaza melalui jalur darat.
Dalam wawancara dengan acara 60 Minutes di CBS, Biden dengan tegas menyatakan bahwa mengambil kendali atas Gaza akan menjadi kesalahan besar bagi militer Israel. Menurut Biden, langkah tersebut tidak diperlukan.
Lebih dari 10.000 warga sipil Palestina terluka dan lebih dari 2.750 tewas dalam serangan udara Pasukan Pertahanan Israel, menurut Titik Kumpul Military dari Mirror. Hampir setengah dari korban tewas adalah anak-anak.