JAKARTA – Pengurus Besar (PB) Akuatik Indonesia akan terus mengawal pembinaan mandiri atlet renang untuk kejuaraan internasional, meski tidak mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Peltanas).
“Para atlet tetap diawasi karena harus mengikuti siklus yang ditetapkan oleh pelatih nasional. Ada tujuan dalam latihan yang ingin dicapai,” kata Wakil Ketua PB Akuatik Indonesia Harlin Rahardjo.
Harlin mengatakan, hal ini karena bergantung pada pembinaan perenang Indonesia yang menghadapi kejuaraan internasional yang belum melalui pelatnas.
PB Aquatics Indonesia saat ini tengah mempersiapkan sejumlah perenang untuk berlaga di Olimpiade 2024, antara lain Joy Aditya, Manyari Wolff, Felix Vitor Eberle, Duiki Rahardjo, IGed Siman Sudartawa, dan Farangka.
Semuanya mempersiapkan secara mandiri di daerahnya masing-masing. Harlin mengatakan, semua itu disepakati para atlet karena ada yang bersekolah, punya keluarga, dan lain-lain.
Situasi ini sendiri menjadi kendala jika para atlet berkumpul di Jakarta untuk pelatnas. Meski berlatih mandiri, ada tujuan yang harus dicapai para perenang, kata Harlin.
“Jadi ketika atlet sudah mencapai puncak performa, itulah yang harus diupayakan oleh para atlet dan pelatihnya dimanapun mereka berlatih,” kata Harlin.
Ada fase, siklus, dan program yang harus dilalui oleh seorang perenang agar dapat berlatih mandiri. Pemantauan masih dilakukan oleh PB Aquatic Indonesia, dan sejauh ini semuanya berjalan baik.
“Pada dasarnya tidak ada masalah lain meski kami berlatih terpisah,” kata Harlin.
Harlin menambahkan, untuk bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024, perenang yang diturunkan untuk mengikuti kompetisi tersebut diharapkan bisa mencapai ambang batas B. Namun Harlin juga mengakui hal itu tidak mudah untuk dicapai. (semut)