Amerika Serikat – Kompetisi media sosial kerap menjadi viral, terutama di platform seperti TikTok atau YouTube, di mana pengguna diajak untuk mengikuti aktivitas tertentu dan kemudian membagikan hasilnya kepada pengikutnya.
Namun, tidak semua kompetisi bermanfaat. Misalnya, seorang pemuda asal Tucson mengalami luka serius di sekujur tubuhnya karena ‘kompetisi TikTok’ yang berbahaya.
Diposting oleh NY Post, Selasa 23 April 2024, ibunya, Tiffany Roper, seorang pekerja IT berusia 35 tahun, memperingatkan tentang bahaya penggunaan media sosial setelah kejadian mengerikan yang terjadi hanya beberapa hari setelah ulang tahun Corey yang ke-12.
Peristiwa itu terjadi saat Tiffany terbangun karena suara keras di pagi hari. Karena ketakutan, dia segera berlari ke kamar Corey dan menemukan bahwa putranya telah mengalami luka bakar parah.
Kaos poliester yang dikenakannya telah meleleh dan menempel di kulitnya. Tiffany dengan cepat menyemprotkan air dari keran ke tubuh Corey sambil menunggu bantuan dari dokter.
Menurut laporan, Corey secara tidak sengaja melakukan ‘tantangan roket’ yang viral di TikTok di mana dia mencoba membuat bom molotov. Tindakan tersebut mengakibatkan tubuhnya mengalami luka bakar dan memerlukan perawatan intensif di Pusat Medis Anak Banner Diamond.
Setelah beberapa kali operasi dan pencangkokan kulit, Corey akhirnya sembuh dari luka bakarnya. Namun proses pemulihannya tidak mudah. Dia harus menjalani terapi fisik dan prosedur lain untuk mendapatkan kembali mobilitasnya dan kembali ke kehidupan normal.
Situasi ini merupakan contoh nyata betapa bahayanya isu-isu berbahaya yang dihadirkan di media sosial, khususnya di platform seperti TikTok.
Tiffany berharap cerita putranya dapat menjadi peringatan bagi orang tua lainnya, memantau aktivitas online anak-anak mereka dan memperingatkan mereka akan bahayanya.
Sayangnya, Corey bukan satu-satunya yang mengalami situasi serupa. Kisah lain tentang anak-anak yang terluka akibat masalah berbahaya juga terjadi di berbagai belahan dunia.
Hal ini menunjukkan bahwa platform media sosial perlu mengambil tindakan untuk menghapus konten berbahaya dan memperingatkan pengguna akan risiko yang terkait dengannya.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya pembelajaran tentang keselamatan dan kehati-hatian saat menggunakan media sosial, terutama bagi remaja dan anak-anak.
Selain itu, penting untuk memastikan bahwa anak-anak memiliki pemahaman yang jelas tentang konsekuensi dari tindakan online mereka, dan untuk mempromosikan keamanan dan tanggung jawab jejaring sosial online.