Klungkung – Kepala Daerah Klungkung I Nyoman Jendrika membagikan pupuk organik gratis ke banyak desa di Kabupaten Klungkung. Pupuk organik ini merupakan produk sampingan dari TOSS (dari pengolahan limbah lokal).
“Model inilah yang ingin didukung dan dipahami oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung tentang pertanian organik. Distribusi pupuk juga menjadi solusi untuk menghindari kurangnya air penyembuhan. Hari ini kami menebar pupuk di lahan Subak dan kami berharap pertanian produknya akan lebih produktif” – 2024. Klungkung I Nyoman Jendrika, saat dihubungi, Selasa, 6 Februari, kata Bupati.
Pendistribusian pupuk organik dilakukan di Desa Selisihan Kawan sebanyak 40 ton dan Desa Gembalan sebanyak 10 ton. Pupuk organik yang disajikan dibuat dengan metode Osaki Jepang.
Sistem pupuk Osaki telah diuji pada padi, jagung, kedelai, bawang merah, dan cabai. Terbukti hasil produksinya bisa ditingkatkan. Dengan begitu, pertanian organik diharapkan dapat terus berkembang dan berkelanjutan.
“Kami di Kabupaten Klungkung sangat mendukung program pemerintah Bali untuk menciptakan pertanian organik. Kami berharap dengan pertanian ini tanahnya bagus dan keadaan kami menjadi lebih baik. Begitu juga ketika saya melihat pertumbuhan padi yang digunakan. , penanaman dari “bagian padi yang hampir sama menggunakan pupuk kimia”, jelas I Nyoman Jendrika.
Menurut Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung, pupuk osaki mampu meningkatkan hasil panen. pada tahun 2021 Dalam percobaannya, kedelai yang menggunakan pupuk Osaki mampu menghasilkan 2,4 ton kedelai per hektar. Saat ini penggunaan pupuk kimia meningkat sekitar 1,3 ton per hektar.
“Pupuk Osaki merupakan inovasi dari Pondok Kompos (Pokok) Osaki Klungkung. Inovasi ini merupakan salah satu upaya Klungkung untuk mendaur ulang sampah organik menjadi bernilai ekonomi. Total blok kompos yang dihasilkan di pusat TOSS sebanyak 24 unit. Rencana penyimpanan fermentasi. blok sampah organik isinya 15 ton “Jadi, ada 540 ton sampah yang bisa dijadikan pupuk untuk Osaki,” kata Nyoman Jendrika.
Petani di Klungkung sangat ingin menggunakan pupuk organik. Sederhananya, satu hektar lahan membutuhkan lebih banyak pupuk organik dibandingkan menggunakan pupuk kimia. Oleh karena itu, harga pupuk organik lebih mahal dibandingkan pupuk kimia. Jika diberikan secara gratis tentunya petani akan senang menggunakan pupuk organik.
“Jika terjadi peningkatan kebutuhan kompos, pemerintah akan berupaya meningkatkan produksi kompos dengan menambah peralatan dan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan petani.”
Jendrika mengatakan: “Kami akan terus memberikan pupuk organik gratis, proyek ini bertujuan untuk mendukung penuh program pemerintah Bali dalam menerapkan pertanian organik. Silakan manfaatkan semua bantuan yang dilakukan dengan baik dan tingkatkan produksi yang pada akhirnya bermanfaat bagi para petani. ,” ucap Jendrika. . .
Ketua Serikat Tani Desa Selisihan Kawan Ketut Sarjiman menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Klungkung yang telah membantu pupuk organik untuk memperbaiki kondisi tanah. “Kami menerima pemberian pupuk organik gratis di saat terjadi kekurangan pupuk kimia. “Kami berharap terus mendapat perhatian dari pemerintah,” harap Sarjiman.