Jakarta – Papua merupakan pulau kaya sumber daya (SDA) terbesar di Indonesia. Namun, meski memiliki sumber daya alam yang melimpah, kehidupan manusia jauh dari kata sejahtera. Selain itu, infrastruktur di Papua juga tidak sebaik wilayah lain di Indonesia.
Diketahui, Papua ingin merdeka dan lepas dari pemerintahan Indonesia sejak tahun 1960-an atau sekitar 64 tahun lalu. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang dulu bernama OPM (Organisasi Papua Merdeka) gencar menggunakan berbagai cara untuk mendorong kemerdekaan.
Berikut beberapa alasan Papua ingin merdeka dari NKRI. 1. Kemiripan dengan negara tetangga
Kebanyakan orang Indonesia beretnis Melayu, sehingga orang Papua merasa berbeda dengan kebanyakan orang Indonesia. Lebih lanjut, Papua dinilai memiliki lebih banyak kemiripan dengan negara tetangganya seperti Papua Nugini dan Timor Timur.
Masyarakat Papua juga mengklaim bahwa sebagian besar budaya mereka sama dengan budaya Papua Nugini. Justru karena kesamaan budaya itulah masyarakat Papua bisa menjaga hubungan emosional sebagai saudara dengan tetangganya. 2. Sumber daya alam
Sumber daya alam Papua diketahui sangat melimpah di seluruh Indonesia bahkan dunia. Ini adalah sumber daya yang harus digunakan untuk kepentingan masyarakat lokal dan bukan negara asing.
Namun sebaliknya, hingga saat ini sumber daya alam Papua sebagian besar dikelola oleh masyarakat non-pribumi, atau bahkan asing. Oleh karena itu, faktor inilah yang menjadi salah satu alasan Papua ingin merdeka dan mengelola sumber daya alamnya sendiri. 3. Perkembangan yang seragam
Lebih lanjut, konflik yang tiada henti dengan pemerintah Indonesia menjadi salah satu alasan Papua ingin merdeka dari Indonesia. Apalagi mengingat luasnya wilayah Papua, infrastruktur yang dibangun di wilayah tersebut sangat minim.
Akibat tidak meratanya distribusi layanan sosial dan layanan kesehatan, sumber daya alam dieksploitasi secara melimpah hanya untuk kepentingan segelintir orang, itulah sebabnya KKB Papua bersikeras ingin merdeka dari Indonesia. 4. Banyak pendatang
Perlu diketahui bahwa Papua merupakan wilayah terluas di Indonesia, namun jumlah penduduk asli Papua tidak banyak dan sumber daya alamnya tidak dikelola dengan baik. Program pemerataan penduduk memaksa pemerintah Indonesia untuk mengirim warga daerah padat penduduk ke Papua.
Namun, asing bisa memanfaatkan sumber daya alamnya. Bahwa perekonomian pendatang justru lebih baik dibandingkan masyarakat lokal. Dari situlah mereka merasa risih dan bingung dengan kehadiran para pendatang tersebut.