Jakarta – TNI Angkatan Laut bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) menggelar pelayaran Niat Baik Budaya Jalur Rempah di perairan nusantara. Yang lebih luar biasa lagi, perjalanan menyusuri jalur rempah nusantara dilakukan dengan kapal legendaris milik TNI Angkatan Laut, KRI Dewaruci.
Titik Kumpul Pengawasan Militer di Lapangan, Pelayaran Niat Baik Budaya Jalur Rempah diluncurkan langsung oleh Kepala Staf Komando Angkatan Laut Republik Indonesia (Kaskoarmada RI) Laksamana TNI Didong Rio Duto Purwo Kuntjoro bersama Direktur Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Budaya Hilmar Farid di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara.
Kepala Staf Angkatan Laut (CSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dalam pesan tertulisnya yang dibacakan Kaskoarmada RI Laksamana TNI Didong Rio Duto Purwo Kuntjoro mengatakan, Wisata Budaya Jalur Rempah merupakan kegiatan yang sangat positif bagi generasi muda.
Menurut Kasal, pelayaran yang melintasi sejumlah wilayah, bahkan sampai ke Malaka, Malaysia, dapat memberikan gambaran kepada generasi muda bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa maritim yang sangat hebat dan memiliki nilai sejarah yang luar biasa di mata dunia. .
“Jalur ini merupakan salah satu warisan bahari bangsa Indonesia. Jalur ini bukan hanya menjadi saksi bisu kejayaan bahari bangsa Indonesia di masa lalu, namun juga merupakan bukti kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia,” kata Laksamana Muda TNI Muhammad Ali dalam sambutannya. Dia menulis pada hari Jumat tanggal 7. Juni 2024.
Lebih lanjut dikatakannya, pelaksanaan program ini menegaskan bahwa Indonesia merupakan pemain penting dan pemasok utama dalam perdagangan dunia, jauh sebelum Eropa melakukan aktivitas perdagangan di Asia Tenggara. Rempah-rempah begitu penting dalam kehidupan manusia sehingga menjadi komoditas terpenting yang mampu mempengaruhi kondisi politik, ekonomi, dan sosial budaya dalam skala global.
Tak hanya itu, Kasal juga mengatakan pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang memperjuangkan Jalur Rempah Indonesia diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
“Dengan adanya pengakuan dari UNESCO juga dapat memperkuat diplomasi Indonesia di dunia, serta mengukuhkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ujarnya.
Sekadar informasi, Muhibah Budaya Jalur Rempah melalui KRI Dewaruci akan dilaksanakan dalam 38 hari ke depan dengan jarak pelayaran 2.962 NM.
KRI Dewaruci berangkat dari Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara hari ini dan akan menjajaki rangkaian rute Belitung Timur – Dumai – Sabang – Malaka – Tanjung Uban – Lampung dan kembali ke Jakarta pada 15 Juli 2024.
Perjalanan ini diikuti oleh 150 orang yang terdiri dari peneliti, media, influencer, konten kreator, mahasiswa dan pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ke-150 peserta tersebut akan dibagi dalam tiga gelombang, yang masing-masing gelombang terdiri dari 50 personel yang akan berlayar dengan kapal legendaris angkatan laut Indonesia KRI Dewaruci.
TNI AL sendiri melibatkan 87 personel dalam kegiatan ini yang terdiri dari personel KRI, personel keamanan, personel penerangan, personel kesehatan, dan penyelam TNI AL.