Inilah 3 Keutamaan Puasa Dzulhijjah yang Dijalani Sebelum Idul Adha, Begini Tata Cara dan Niatnya

VIVA Lifestyle – Inilah tiga keutamaan puasa Dzulhijjah yang bisa dilaksanakan menjelang Idul Adha. Bagi umat Islam, bulan Dzulhijjah mempunyai arti penting, terutama dalam hal amalan dan ibadah.

Bulan Dzulhijjah merupakan waktu pelaksanaan ibadah haji di Makkah. Jutaan umat Islam dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, berkumpul di Mekkah untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.

Kemudian, pada hari kesembilan bulan Dzul Hijjah yang dikenal dengan Hari Arafah merupakan salah satu hari terpenting dalam Islam. Ini adalah hari dimana jamaah berada di Padang Arafah untuk melaksanakan ibadah Wukuf. 

Namun bagi yang tidak menunaikan ibadah haji, puasa di hari Arafah sangat dianjurkan sebagai amalan Sunnah Yang Maha Kuasa. Selain itu, yang tak kalah penting adalah perayaan Idul Adha pada hari kesepuluh bulan Dzulhijjah. 

Oleh karena itu bulan Dzulhijjah merupakan waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, bersedekah dan amal shaleh lainnya. Mulai dari membaca Alquran, dzikir, shalat hingga puasa Dzulhijjah.

Melansir NU Online, ada beberapa prioritas menjalankan puasa sunah di sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah. Seperti diketahui, tahun ini bulan Dzulhijjah 1445 H jatuh pada hari Sabtu tanggal 8 Juni 2024. Prioritas Puasa Dzulhijjah

1. Pemberian hadiah

Puasa di bulan Dzulhijjah memberikan pahala yang besar karena merupakan bagian dari amalan yang dianjurkan di bulan ini. Nabi SAW bersabda bahwa setiap amalan di bulan Dzulhijjah mempunyai keistimewaan tersendiri.

Rasulullah SAW bersabda : Artinya : Tidak ada hari-hari yang diridhai Allah dari segi ibadahnya kecuali sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari puasa didalamnya setara dengan satu tahun puasa, satu malam sampai satu hari. suatu malam. doanya sama dengan doa malam Lailatul Qadr (HR At-Tirmidzi).  

2. Hapus itu

Dzulhijjah merupakan bulan yang dianggap suci dalam agama Islam, apalagi di dalamnya termasuk ibadah haji. Namun melalui puasa kita mempunyai kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Hal ini juga sesuai dengan hadis sejarah umat Islam.

Rasulullah SAW bersabda : Artinya: Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapus dosa-dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu (HR Muslim).  

3. Menerima ampunan dan pembebasan dari api neraka

Puasa di bulan Dzul Hijjah juga memberikan kita kesempatan untuk memohon ampun dan rahmat kepada Allah SWT. Dengan rajin berpuasa dan beribadah, kita berharap mendapat ampunan dan keberkahan-Nya dalam segala amalan yang kita lakukan.

Terlebih lagi, keutamaan hari Arafah adalah agar Allah lebih menyelamatkan hamba-hamba-Nya dari api neraka dibandingkan hari-hari lainnya. Nabi SAW bersabda: Artinya: Tidak ada hari yang mana Allah mengeluarkan hamba-hamba dari Neraka lebih dari hari Arafat, dan sesungguhnya Dia mendekat dan memuliakan mereka di hadapan para malaikat dan bersabda: ‘Apa yang mereka tanyakan? (Muslim M).

Rahasia Puasa Dzulhijjah

Puasa Dzulhijjah dapat dilakukan pada tanggal satu hingga sembilan bulan Dzulhijjah. Lebih spesifiknya, hari kedelapan disebut puasa Tarwiyah dan hari kesembilan disebut puasa Arafah. Durasinya sama dengan puasa pada umumnya, yaitu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Berikut pengucapan mind:   

1. Niat puasa hari ke 1 sampai ke 7 Dzulhijjah 

Nawaitu shauma syahri dzil Hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.  

Artinya: Saya akan berpuasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.

2. Tujuan pada hari ke 8 Dzul Hijjah (Hari Tarwiyyah).

Nawaitu shauma tarwiyata sunnah lillâhi ta’âlâ.  

Artinya: Saya akan berpuasa sunnah tarwiyah karena Allah Ta’âlâ.

3. Niat Puasa Tanggal 9 Dzulhijjah (Arafah) 

Nawaitu shauma arafata sunnah lillâhi ta’âlâ.  

Artinya: Saya akan berpuasa sunah Arafah karena Allah Ta’âlâ.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *