Inspiratif, Aksi Bersih Limbah Plastik untuk Lingkungan Lebih Baik

Titik Kumpul Lifestyle – Sampah plastik menjadi masalah lingkungan yang semakin mendesak di seluruh dunia. Dalam beberapa dekade terakhir, penggunaan plastik meningkat secara signifikan yang berdampak langsung terhadap kelangsungan hidup manusia dan ekosistem bumi.

Plastik membutuhkan waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk terurai secara alami. Selama proses penguraian yang lambat ini, plastik melepaskan bahan kimia berbahaya ke dalam tanah dan air, sehingga merusak ekosistem dan membahayakan organisme hidup. Gulir terus, oke?

Dalam upaya menjaga kualitas lingkungan hidup khususnya di wilayah pesisir, SMA Labschool Sibubur ikut serta dalam pengolahan sampah plastik. Kegiatan berlangsung di Pantai Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang dan diikuti oleh 58 siswa kelas 11 dan 12 program France Track, serta 6 orang guru, 2 orang asisten dari Institut Française Indonesia (IFI) dan 4 orang dari Oceankita.

Dalam kegiatan bertajuk Odyssey Plastic ini, beberapa negara Eropa seperti Malaysia, Filipina, Taiwan dan Perancis juga ikut berpartisipasi. Dalam kegiatan tersebut, siswa SMA Labschool Sibubur berperan aktif dalam operasi pembersihan pantai dan pengolahan sampah plastik yang terkumpul.

Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk mengumpulkan dan memilah sampah plastik. Hasil pendataan menunjukkan jumlah sampah yang terkumpul di satu bagian pantai mencapai 129,4 kg, sebagian besar merupakan kemasan makanan sekali pakai, yang kemudian diolah bersama komunitas pengelola plastik seperti Stuffo dan GoodRND.

Pada hari Sabtu tanggal 25 Mei 2024, siswa program lari Perancis di SMA Labschool Sibubur mempresentasikan hasil datanya di hadapan Deni Yogeshwar, peneliti Pusat Penelitian Oseanografi-BRIN (Badan Penelitian dan Inovasi Nasional). Presentasi dilaksanakan di Institut Franchise Indonesia (IFI) Jakarta-Thamrin. Deni Yogeshwar menilai, kegiatan ini akan sangat bermanfaat dalam menumbuhkan kesadaran generasi muda terhadap isu lingkungan hidup, karena kelangsungan hidup manusia di masa depan sangat bergantung pada diri mereka sendiri dan generasi penerus bangsa.

Selain untuk menjaga lingkungan, kegiatan ini meningkatkan kemampuan bahasa Perancis siswa. Dia berbicara secara langsung dan melalui konferensi video dengan penutur asli bahasa Prancis.

Diskusi tersebut menginspirasi para mahasiswa setelah melihat aksi nyata Franziska Fennert yang mengubah batu bata dari sampah plastik menjadi karya seni. Kegiatan ini membuktikan bahwa tindakan kecil dengan tujuan besar dapat menciptakan perubahan positif yang bertahan lama bagi lingkungan dan perkembangan pribadi siswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *