Punya Kedekatan sama BIN dan BAIS TNI, Apa Saja Tugas PDSI

VIVA Tekno – Kepala Pusat Penerangan dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (PDSI Kemenkominfo) Iravati ipto Prianti mengatakan, PDSI antara lain bertanggung jawab menjaga keamanan siber dalam pelaksanaan kegiatan internasional di dalam negeri. .

Biasanya kalau ada event internasional, kita buat posko khusus agar semua pihak yang berkepentingan bisa berkoordinasi dengan kita, misalnya untuk memperjelas hal-hal terkait keamanan siber, kata Irakati di Jakarta, 20, 7 Juni.

Ia mengatakan, misi utama PDSI adalah menjamin keamanan siber pada media yang menjadi sasaran serangan siber.

Menurutnya, keamanan siber di media center sangat penting karena biasanya banyak jurnalis lokal dan internasional yang menggunakan fasilitas tersebut.

Jika ada jurnalis yang perangkatnya terjangkit virus atau malware, dampak serangannya bisa cepat menyebar sehingga mengganggu alur pemberitaan, ujarnya. PDSI berupaya melindungi server, jaringan, dan workstation yang digunakan majalah-majalah di pusat media dari serangan dunia maya.

“Biasanya komisi menyiapkan komputer atau laptop di media center yang jumlahnya bisa ratusan orang dan untuk setiap laptop atau komputer, jika kita mengerahkan agen keamanan siber. Jadi kami memasang keamanan siber ketika jurnalis terlibat. mereka aman,” katanya.

Sementara itu, Suhartono, Ketua Satgas Infrastruktur TI PDSI, mengatakan salah satu ancaman yang paling sering terjadi selama berlangsungnya event internasional adalah pencurian data identitas, termasuk data paspor saat pendaftaran delegasi.

Oleh karena itu, PDSI berupaya memastikan data yang diunggah ke Internet terlindungi dengan baik. Selain pencurian data, penyerang sering kali menggunakan metode serangan penolakan layanan terdistribusi (DDoS) secara besar-besaran.

Serangan siber ini bertujuan membanjiri sistem dengan lalu lintas palsu, sehingga mencegah pengguna mengakses situs web. Meski tidak menimbulkan kerusakan langsung pada data atau transaksi elektronik, namun dampak serangan ini bisa sangat menghancurkan.

Jika penyerang bisa mendapatkan akses ke sistem, penggunaan ransomware bisa menimbulkan risiko serius. Penyerang dapat menggunakan ransomware untuk mengenkripsi data dan kemudian meminta imbalan finansial untuk mengembalikan data tersebut.

“Sebisa mungkin jika mereka masuk, tentu mereka akan menggunakan ransomware sebagai cara untuk mendapatkan kembali finansial mereka atau sebaliknya,” kata Suhartono.

Pihaknya juga menjaga keamanan siber PDSI dari awal hingga akhir kegiatan internasional untuk menjaga kredibilitas Indonesia di mata dunia.

PDSI tersebut antara lain mencakup KTT G20 di Bali pada tahun 2022, KTT ASEAN di Jakarta pada tahun 2023, Archipelago and Island States Forum tahun 2023 di Bali, dan World Water Forum di Bali pada tahun 2024.

Dalam menjaga keamanan siber di event internasional, PDSI bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis TNI (BAIS) dan Badan Reserse Kriminal Polri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *