Titik Kumpul – Badan Keamanan dan Intelijen Yaman mengungkap keberadaan dan aktivitas mata-mata Amerika Serikat dan Israel. Padahal, menurut pemberitaan terkini, aktivitas spionase kedua negara diketahui telah berlangsung kurang lebih 10 tahun.
Misi badan intelijen Amerika dan Israel disebut-sebut mengumpulkan informasi dari semua sektor. Sosial, ekonomi dan tujuan adalah kekuatan militer Yaman.
Mayjen Abdel Hakim Hashim al-Kewani, kepala Badan Keamanan dan Intelijen Yaman, mengatakan kehadiran agen intelijen Israel dan AS telah berlangsung sejak tahun 2015.
“Jaringan yang terekspos mengumpulkan informasi berguna di berbagai bidang,” kata Al Khawaiwani dalam laporan Titik Kumpul Militer Al Maidin.
“Mereka melakukan operasi intelijen teknis langsung atas nama badan intelijen musuh untuk mendapatkan informasi dan kedaulatan,” katanya.
Kewani mengatakan bahwa agen intelijen AS dan Israel telah menyusup ke berbagai lembaga pemerintah di Yaman.
Agen dari Badan Intelijen Pusat AS (CIA) dan Mossad Israel diduga telah mempengaruhi pejabat senior Yaman, yang berperan dalam pengambilan kebijakan.
Jaringan intelijen AS dan Israel bertujuan untuk mengganggu perekonomian Yaman melalui pengumpulan intelijen dan sabotase.
Kashwani menuduh agen intelijen merusak sektor pertanian dengan meningkatkan serangan hama.
Oleh karena itu, negara tersebut harus mengimpor produk pertanian, yang meningkatkan ketergantungan Yaman pada sumber daya asing.
“Jaringan intelijen memberikan intelijen militer kepada badan-badan AS dan Israel untuk melemahkan tentara Yaman dan menurunkan kemampuannya,” lanjut Hewani.
Yaman merupakan salah satu negara yang menentang serangan militer Israel di Jalur Gaza. Diketahui bahwa dalam beberapa bulan terakhir, angkatan bersenjata Houthi Yaman telah berulang kali menyerang kota-kota pelabuhan Israel dan menyerang kapal-kapal komersial yang melintasi Laut Merah.