6 Fakta Kiprah TNI Sebagai Pasukan Perdamaian Dunia, Bikin Bangga!

Titik Kumpul – Peperangan di berbagai belahan dunia mendorong Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjalankan misi penjaga perdamaian global atau Peacekeeping Operations sejak berdirinya organisasi tersebut pada tahun 1948. Melibatkan berbagai negara untuk berkontribusi dengan mengirimkan pasukan terbaiknya untuk mewujudkan misi tersebut.

Indonesia menjadi salah satu negara yang juga mengirimkan pasukannya ke misi penjaga perdamaian PBB.  Keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menjaga perdamaian dunia merupakan amanah para founding fathers. 

Kewajiban ini tertuang dalam UUD 1945 dalam pembukaan UUD yaitu alinea IV yang berbunyi: “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.

Sebagai kekuatan penjaga perdamaian global, TNI merupakan salah satu dari dua misi utama militer Garuda. Dimana tugas utama TNI adalah menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai ancaman yang dapat memecah belah bangsa. Selain itu, kontingen Garuda juga berperan penting dalam membantu negara pulih dari bencana.

Kontribusi Garuda Group dalam menjaga perdamaian dunia telah diakui dunia internasional. Berikut beberapa fakta menarik mengenai kiprah TNI sebagai pasukan penjaga perdamaian. 

Mari kita lanjutkan, ya?

Kontingen Garuda telah berpartisipasi sejak tahun 1957

Menurut Kementerian Pertahanan RI, TNI telah terlibat aktif dalam misi penjaga perdamaian PBB sejak tahun 1957. Kontribusi TNI dimulai sejak tahun 1957. Kontingen Garuda I dikirim ke Mesir untuk menyelesaikan krisis Suez.

Negara-negara yang dijajaki kontingen Garuda sebagai operasi penjaga perdamaian antara lain Kongo (1961-1963), Vietnam (1973-1975), Irak (1989), Namibia (1989), Kuwait (1992), Kamboja (1993), Somalia (1993). 1993), Bosnia (1993-1996), Makedonia (1997), Slovenia (1997), Kroasia (1995), Reblaka (1997), Mozambik (1994), Filipina (1999), Tajikistan (1998), Sierra Leone (1999) , Nepal (2007), Darfur (2007).

Jadi aparat keamanan yang paling banyak misinya di luar negeri

Sebagai pasukan penjaga perdamaian tertua yang disponsori PBB, kinerjanya juga menobatkan kontingen Garuda sebagai satuan yang paling banyak berhasil menyelesaikan misi. Menurut Good Indonesia, TNI telah berpartisipasi dalam 25 misi penjaga perdamaian PBB di berbagai negara di dunia.

Saat ini, jumlah pasukan kontingen Garuda yang menjalankan misi penjaga perdamaian PBB kurang lebih 2.592 personel. Jumlah ini terbagi dalam delapan misi penjaga perdamaian PBB. Misi UNIFIL di Lebanon; Misi MONUSCO di Kongo; Misi UNAMID di Darfur, Sudan; misi MINUSCA di Republik Afrika Tengah; misi MINURSO di Maroko; Misi UNMISS di Sudan Selatan; Misi UNISFA di Abyei, Sudan; dan Misi UNISMA di Mali.

Telah meraih beberapa prestasi besar

Secara keseluruhan, Indonesia telah mempekerjakan sekitar puluhan ribu pekerja melalui pekerjaannya secara internasional. Kontingen Garuda telah mendapatkan berbagai penghargaan dari PBB dan negara tuan rumah.

Prestasi luar biasa tersebut tidak lepas dari sikap profesional, disiplin, dan kemampuan luar biasa prajurit TNI dalam menjalankan misi penjaga perdamaian.  Di antara beberapa keberhasilan TNI di kancah dunia adalah terpilihnya Mayjen. Jenderal. Imam Edy Mulyono 2013 Agustus. Kepala Misi/Komandan Pasukan misi penjaga perdamaian MINURSO di Sahara Barat. Kontingen Garuda XXVIII-F/UNIFIL di Lebanon dianugerahi United Nations Medal atas keunggulan dalam pelaksanaan tugasnya secara profesional.

Mengirim pasukan perempuan dalam perjalanan perdamaian global

Kontingen Caruda juga mengerahkan perempuan dalam misi perdamaian global. Korps Wanita TNI atau Kowad berkontribusi dengan dedikasi dan kemampuan dalam berbagai peran. Dari penjaga perdamaian, personel medis, hingga petugas penghubung.

Membantu memajukan diplomasi Indonesia di kancah internasional

Selain untuk menjaga perdamaian dunia, ada tujuan lain pengiriman prajurit TNI dalam misi penjaga perdamaian. Salah satunya akan menjadi instrumen diplomasi Indonesia di kancah internasional. Kontribusi TNI dalam menjaga perdamaian global meningkatkan citra positif Indonesia dan mempererat hubungan dengan negara lain.

Kami membantu mempromosikan alutsista buatan lokal 

Terlebih lagi, “misi khusus” kontingen Garuda ini diharapkan mampu mempromosikan alutsista produksi dalam negeri. Hal itu dilakukan kontingen Garuda di Lebanon yang membawa tank Anoa produksi PT. Pindad 

Penggunaan alutsista buatan Indonesia dalam seluruh misi penjaga perdamaian merupakan cara efektif untuk mendistribusikan dan menjual senjata negara. Selain itu, TNI juga dikenal sebagai tentara terbaik PBB. Sehingga harapannya bisa meyakinkan prajurit lain untuk menggunakan senjata serupa. 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *